Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Kirab 1000 Telur dan Kirab Nganggung di Desa Batu Belubang

Minggu, 21 September 2025 | 10.48 WIB Last Updated 2025-09-21T03:48:48Z


SIMPULINDONESIA.com_ BABEL,- Kirab 1.000 Telur dan Kirab Nganggung adalah perwujudan kekayaan budaya Melayu di Desa Batu Belubang, Kecamatan Pangkalan Baru, Kabupaten Bangka Tengah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Ribuan telur yang ditempatkan di atas susunan batang pisang dengan hiasan warna-warni, diarak menggunakan alat angkut tradisional yang dinamakan Kerito Surong oleh Lembaga Adat Melayu dan warga setempat. 

Sementara warga lainnya juga membawa dulang berisi makanan yang ditutup tudung saji berwarna hijau-kuning-merah. 

Tradisi ini tak hanya meriah dan sarat makna, sekaligus menjadi bentuk penghormatan terhadap Nabi Muhammad SAW.

Sebelum ribuan telur diarak keliling desa pada Minggu (21/9/2025) pagi yang diawali drum band diiringi sholawat dan kesenian Rudat Melayu dan drum band, pada malam sebelumnya, Sabtu (20/9/2025) ribuan telur terlebih dulu dibawa ke masjid untuk dikhatamkan Al Qur'an 30 juzz, dipimpin penghulu kampung.

Telur melambangkan kehidupan baru dan harapan, sedangkan arak-arakan menunjukkan persatuan dan kebersamaan. 

Setelah kirab, warga bersama-sama menikmati makanan hidangan Nganggung. Selanjutnya telur hias dibagikan kepada masyarakat dan tamu yang hadir sebagai simbol keberkahan dan doa. Suasana penuh keakraban dan syukur mewarnai perayaan ini.

Ketua Panitia Kirab 1000 Telur & Kirab Nganggung Desa Batu Belubang, Ismail Muridan kepada SimpulIndonesia.com, Minggu (21/9/2025) mengatakan tujuan utama event ini adalah kebersamaan masyarakat dalam merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW untuk mengingat kembali nilai-nilai luhur yang diajarkan oleh Rosulullah, serta pelestarian kearifan lokal masyarakat Melayu Desa Batu Belubang.

Event budaya Kirab 1000 Telur dan Kirab Nganggung selalu dirangkaikan dengan kegiatan seni-budaya Melayu seperti pementasan Dul Muluk dan Dambus, lomba tradisional seperti lomba ketapel, ngeremis (lomba mencari kerang remis di pesisir pantai untuk kaum perempuan), pangkak igik karet (lomba beradu memecahkan biji karet), dan lomba hiasan telur, hingga lomba Islami seperti Musabaqoh Tilawatil Qur'an (MTQ) dan lomba adzan. 

Puncak acara dilaksanakan Kirab 1000 Telur dan Kirab Nganggung yang dilaksanakan di jalan raya desa dengan memasang puluhan kapling tenda.

"Alhamdulillah, antusias dari masyarakat desa Batu Belubang dan masyarakat luar Batu Belubang begitu banyak untuk berpartisipasi aktif ikut kegiatan ini," tutur Ismail Muridan.

Di akhir kirab, lanjut Usmail dilakukan seremoni acara hingga tausiyah dan doa syukur serta menikmati hidangan Nganggung bersama-sama. Setelah itu telur-telur akan dibagikan kepada masyarakat yang hadir di acara tersebut.

Ia menambahkan, kegiatan ini terlaksana murni

Diakhir pembicaraannya, Ismail Muridan mengucapkan banyak terimakasih atas terlaksananya kegiatan-kegiatan di acara kirab 1000 Telur & kirab Nganggung di desa Batu Belubang kepada pihak panitia pelaksana, aparat pemerintah desa dan warga Batu Belubang.

"Yang jelasnya, saya pribadi dan atas nama panitia mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan Pemerintah Desa Batu Belubang lewat dana desa yang gelontorkan Kementerian Desa, kepada masyarakat Batu Belubang yang telah berpartisipasi serta kepada masyarakat luar desa Batu Belubang yang ikut berpartisipasi menyumbang," imbuh Ismail Muridan dengan raut mimik terharu dengan dukungan terhadap kegiatan ini. (Aimy).
×
Berita Terbaru Update