Acara ini dihadiri langsung oleh Camat Kajang, para kepala desa, lurah, tokoh masyarakat serta perangkat kecamatan. Satu per satu, setiap posko mempresentasikan program unggulan yang telah mereka jalankan — tidak hanya sebagai laporan, tetapi juga sebagai bukti nyata kontribusi generasi muda untuk kemajuan desa.
Dari berbagai posko yang berpartisipasi, Mahasiswa KKN Posko Desa Bontorannu mencuri perhatian dengan dua program unggulan yang dinilai berhasil menjawab kebutuhan masyarakat sekaligus membawa inovasi berkelanjutan.
Melindungi Pekerja Rentan Lewat BPJS Ketenagakerjaan
Program pertama adalah Perlindungan Pekerja Informal Desa Bontorannu melalui Program BPJS Ketenagakerjaan. Melalui sosialisasi dan pendampingan, mahasiswa KKN berhasil mendaftarkan 58 pekerja rentan di Desa Bontorannu mulai dari petani, nelayan, hingga pelaku usaha kecil ke dalam program jaminan sosial.
“Banyak warga yang sebelumnya belum mengetahui manfaat BPJS Ketenagakerjaan. Sekarang, mereka memiliki perlindungan jika terjadi kecelakaan kerja atau musibah,” ujar Madanih, sebagai penanggung jawab program ini.
Arang Karaka Rannu: Energi Murah yang selamatkan Bumi
Program kedua adalah inovasi lingkungan: Briket Arang Karaka Rannu.
Limbah tempurung kelapa, yang sebelumnya dibuang begitu saja, diolah menjadi briket arang yang ramah lingkungan dan ekonomis. Briket ini tidak hanya membantu mengurangi pencemaran, tetapi juga menjadi sumber energi murah yang bisa digunakan untuk memasak maupun kebutuhan usaha kecil. Bahkan, potensi pengembangannya membuka peluang usaha baru bagi warga setempat.
Sementara Camat Kajang dalam sambutannya memberikan apresiasi tinggi kepada seluruh mahasiswa KKN-T Gelombang 114 UNHAS, terutama atas keberhasilan menciptakan program yang langsung dirasakan manfaatnya.
“Inovasi seperti ini yang kita harapkan yang bermanfaat, bisa dilanjutkan, dan menjadi inspirasi bagi desa-desa lain,” ungkapnya.
Seminar ini menjadi penutup resmi program KKN, namun bagi masyarakat, hasilnya bukanlah akhir, melainkan awal dari perubahan. Mahasiswa berharap, apa yang telah ditanam selama satu bulan dapat terus tumbuh dan memberi manfaat jangka panjang bagi Desa Bontorannu dan seluruh Kecamatan Kajang.(*)