Kejuaraan bergengsi ini berlangsung dua hari sejak tanggal 28 hingga 29 juni 2025. Kabupaten Bulukumba berhasil meraih Juara umum dari Sebanyak 63 atlet silat yang diturunkan.
Dari 63 atlet Bulukumba yang berlaga disemua kategori berhasil meraih peringkat sebanyak 35 medali emas, 19 perak dan 12 perunggu diboyong ke kabupaten Bulukumba.
Rincian juara berdasarkan kategori yang mengantarkan Kabupaten Bulukumba raih Juara Umum Pada Kejuaraan Pencak Silat Habibie Championship I 2025 :
Kategori Usia Dini
- Bulukumba Raih Juara Umum 1
Kategori Pra Remaja
- Bulukumba Raih Juara Umum 1
Kategori Remaja
- Bulukumba Raih Juara Umum 2
Atas torehkan tersebut, tim silat kabupaten Bulukumba berhasil mengharumkan nama baik daerah melalui ajang bergengsi ini mampu meraih Juara Umum I disemua Kategori.
Keberhasilan akan menjadi bukti Para atlet mampu bersaing
Mursidik Masbuky Gudan Ketua Perguruan pencak Silat jejak agung mengucapkan rasa syukur dan bangga atas capaian yang diperoleh para atlet. Dirinya mengakui keberhasilan ini tidak lepas dari kegigihan para atlet dalam berlatih dengan penuh semangat dan disiplin.
"Alhamdulillah, keberhasilan ini menjadi bukti bahwa anak-anak kita mampu bersaing secara nasional dengan semangat, disiplin, dan ketulusan. Tapi lebih dari sekadar juara, kami berharap ke depan Perguruan Jejak Agung bisa terus menjadi wadah pembinaan karakter dan akhlak, bukan hanya prestasi semata. Kami ingin mencetak generasi yang tangguh secara fisik, kuat dalam mental, dan lurus dalam hati." Jelas Mursidik Masbuky Gudan
Terlebih dari itu, Pembinaan atlet silat di daerah dibutuhkan sinergitas dan dukungan dari berbagai pihak.
"Kami juga berharap agar ke depannya, semua pihak bisa lebih bersinergi dalam mendukung pembinaan silat di daerah, tanpa memandang latar belakang perguruan. Prestasi ini bukan hanya milik Jejak Agung, tapi milik Bulukumba. Semoga dari sini akan lahir lebih banyak pejuang silat yang bukan hanya membanggakan nama daerah, tapi juga bangsa dan agama."Pungkasnya
Lanjut, "Saya mengharapkan adanya dukungan nyata dari pemerintah daerah dan semua stakeholder, baik secara moral maupun material. Karena perjuangan anak-anak ini lahir dari semangat gotong royong, bukan dari fasilitas yang mewah. Mereka berlatih tanpa mengeluh, berangkat tanpa kelimpahan, tapi pulang membawa nama harum daerah.”
Tidak menuntut lebih, hanya berharap ada perhatian yang setimpal. Sekecil apapun bentuk bantuan dan dukungan dari pemerintah, sangat berarti untuk meringankan beban kami dalam melakukan pembinaan. Apalagi sebagian besar atlet berasal dari keluarga sederhana yang rela berkorban demi mengangkat harkat daerah melalui silat.
"Dengan kebersamaan dan kepedulian, Bulukumba bisa menjadi pusat lahirnya pendekar-pendekar hebat yang berakhlak, berprestasi, dan siap membela tanah air di masa depan."Tutupnya