-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Iklan

Tie Saranani Ngamuk, Protes Soal Proses Tahapan Pleno di Kecamatan Kendari yang ‘Tak Mengikuti Aturan KPU’

Kamis, 22 Februari 2024 | 11.49 WIB | 0 Views Last Updated 2024-02-22T04:49:03Z

Gambar : Hasil tangkapan layar video viral yang beredar saat Tie Saranani ngamuk dan layangkan protesnya di sidang pleno tingkat kecamatan. (Foto/Ist).



SimpulIndonesia.com__KENDARI,— Calon Anggota Dewan Perwakilan Daerah (Caleg DPD) daerah pemilihan Sawesi Tenggara ngamuk saat sidang pleno tingkat kecamatan kendari. Kamis (22/02/2024).


Caleg DPD tersebut dikenal bernama Tie Saranani.


Selain itu Tie Saranani dikenal sering ikut dalam perjuangan masyarakat Sulawesi Tenggara, dalam melayangkan kritikan-kritikan pedas kepada pemerintah.


Aksi Tie Saranani menjadi sorotan lantaran dirinya memprotes keras saat tahapan perhitungan suara.


Videonya tersebut menjadi viral di dunia maya.


Protes keras Tie Saranani itu pun diakibatkan proses tahapan pleno di Kecamatan Kendari, Kota Kendari yang disinyalir tak mengikuti aturan ditetapkan KPU.


Tie Saranani mengatakan bahwa tak mempercayai hasil rekapitulasi suara di Kendari lantaran beberapa dokumen rekap suara dicoret.


Tak hanya itu, dokumen tersebut terdapat bekas tip-ex dan disinyalir ada ketidaksesuaian data suara yang merugikan peserta Pileg 2024.


Tie Saranani juga layangkan protes keras pada proses pleno yang dijalankan tidak mengacu pada tahapan yang telah ditetapkan secara resmi oleh KPU.


"Tidak boleh dong, ini berarti ada sesuatu kalau tidak seragam, saya tidak percaya, saya bilang kesepakatan dari semua saksi, saksi dipercaya, harus kesepakatan dari KPU, ini bukan pelatihan,”Tegas Tie Saranani.


Tie Saranani juga bilang bahwa Eh KPU itu negara loh, ini bukan pelatihan, masa kesepakatan, harus sama semua, tidak bisa begini, bagaimana ini pak polisi bubarkan saja ini.


Dirinya pun meminta persoalan ini diclearkan dulu oleh Bawaslu.


"Kita sudah kerja dari kemarin, ini sudah kesepakatan kita,"Ujar seorang peserta pleno Kendari Barat.


Bukan hanya itu, protes yang sama juga diajukan seorang saksi lain yang ikut menyaksikan rapat pleno Kecamatan Kendari Barat. 


Wanita tersebut mempersoalkan tentang penyelesaian jika terjadi selisih suara lantaran proses pleno dinilai amburadul.


Sampai berita ini ditayangkan, SimpulIndoensia.com masih berupaya melakukan konfirmasi kepada pihak terkait.(Nur).



Iklan

×
Berita Terbaru Update