SIMPULINDONESIA.com_BULUKUMBA, Tim peneliti dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Hasanuddin (Unhas) melakukan penelitian lapangan di Kabupaten Bulukumba terkait sinergi jaringan kebijakan dan Community-Based Tourism dalam pelestarian Perahu Pinisi. Wawancara penelitian digelar pada Kamis, 27 November 2025, di ruang kerja Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Bulukumba yang berada di Gedung Pinisi Lantai 2.
Tim peneliti yang dipimpin oleh Prof. Dr. Alwi, M.Si. diterima oleh perwakilan Disparpora Bulukumba, yakni Plt. Kepala Bidang Pemasaran Pengembangan Sumber Daya Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif, Muh. Taufik Rachman, S.E., M.M., didampingi Pejabat Fungsional Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif, Andi Aryono, S.IP., M.M., serta Syamsul Rijal, S.Pd.
Penelitian ini merupakan bagian dari upaya penguatan pelestarian warisan budaya Pinisi yang telah ditetapkan UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia. Tim Unhas juga melibatkan sejumlah pakar, di antaranya Prof. Dr. Gita Susanti, M.Si., Andi Ahmad Yani, S.Sos., M.Si., MPA, MSc, Dr. Ishak Salim, S.IP., M.A, Irma Ariyanti Arif, S.Sos., M.Si., dan Nuralamsyah Ismail, S.Sos., M.A. Selain itu, turut bergabung peneliti dari IAIN Manado, Sulaiman Mappiasse, Lc., M.Ed., Ph.D.
Dalam sesi wawancara, tim peneliti menggali berbagai isu strategis terkait pelestarian Pinisi, meliputi:
Sejarah dan proses pembuatan Perahu Pinisi beserta rangkaian upacara adatnya.
Kebijakan Pemerintah Kabupaten Bulukumba terkait pelestarian dan pengembangan Pinisi.
Partisipasi masyarakat lokal dalam proses pembangunan perahu.
Ragam tantangan yang dihadapi pengrajin dan pemangku kepentingan.
Peran komunitas budaya yang terlibat dalam aktivitas terkait Pinisi.
Konsep pelaksanaan Festival Pinisi sebagai sarana promosi budaya dan pariwisata.
Melalui penelitian ini, LPPM Unhas diharapkan dapat menghadirkan rekomendasi kebijakan yang inklusif, berkelanjutan, serta memperkuat kolaborasi antara pemerintah daerah dan komunitas budaya dalam menjaga keberlangsungan tradisi pembuatan Perahu Pinisi di Bulukumba.



