KENDARI__SIMPULINDONESIA.COM,— Dalam upaya memperluas potensi ekspor daerah, Kantor Pelayanan Bea dan Cukai (BC) Kendari melakukan kunjungan ke UMKM dan Pemda Kota Baubau pada tanggal 13–24 Oktober 2025 lalu.
Kegiatan ini menjadi langkah nyata Bea Cukai dalam memberikan asistensi dan pendampingan kepada para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang memiliki potensi ekspor di wilayah Kepulauan Buton.
Kegiatan ini mencakup kunjungan ke sejumlah instansi pemerintah seperti Satuan Pelayanan Balai Karantina Ikan Hewan dan Tumbuhan Kota Baubau, Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (BPPMHKP) Baubau, Dinas Perikanan, Dinas Koperasi dan UMKM, serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Baubau.
Dari hasil koordinasi tersebut, diperoleh data lebih dari 60 UMKM potensial ekspor yang tersebar di Kota Baubau, Kabupaten Buton, Buton Tengah, Muna Barat, dan Wakatobi, dengan komoditas utama perikanan dan kelautan.
Beberapa pelaku usaha yang dikunjungi di antaranya PT Triko Bina Nusantara, UD Al Amien, Lautan Ikan Nusantara, CV Buton Indo Tuna, CV Artha Mandiri, serta sejumlah UMKM perikanan lainnya.
Sebagian dari mereka telah menembus pasar internasional seperti Tiongkok, Thailand, Singapura, hingga Dubai melalui jalur ekspor tidak langsung.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi ekspor lokal sekaligus mengurai hambatan yang masih dihadapi UMKM, seperti keterbatasan sertifikasi ekspor (HACCP dan SKP), ketersediaan kontainer 40 ft di Pelabuhan Baubau, biaya logistik yang tinggi, serta infrastruktur pendukung ekspor seperti gudang pendingin dan fasilitas SPBN.
“Kami ingin memastikan produk unggulan daerah tidak hanya dikenal di pasar domestik, tetapi juga dapat bersaing di pasar global. Bea Cukai siap bersinergi dengan instansi teknis dan pemerintah daerah untuk mewujudkan Baubau sebagai salah satu sentra ekspor baru di kawasan timur Indonesia,” ujar Kepala Kantor Bea Cukai Kendari.
Bea Cukai Kendari terus berkomitmen menjadi mitra strategis bagi pelaku UMKM dengan memberikan asistensi ekspor, pendampingan perizinan, serta mendorong peningkatan daya saing produk lokal. Langkah ini sejalan dengan program nasional “UMKM Go Global” yang diinisiasi pemerintah untuk memperkuat ekspor non tambang dari sektor usaha rakyat.



