Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Anggota Komisi X DPR-RI Drs. H. Andi Muawiyah Ramly, M.Si beri dukungan terhadap kebijakan perlindungan bahasa dan sastra daerah

Rabu, 22 Oktober 2025 | 6:50 PTG WIB Last Updated 2025-10-23T05:29:42Z
Gambar : Anggota Komisi X DPR-RI Drs.H.Andi Muawiyah Ramli M.Si, Saat Menyerahkan Plakat ke Pemateri Dr.Dora Amelia.22/10/25


SIMPULINDONESIA.com_  BULUKUMBA,- Anggota Komisi X DPR RI fraksi PKB, Drs. H.Andi Muawiyah Ramly, M.Si (AMURE) berkomitmen memberikan dukungan regulasi dan anggaran terhadap kebijakan perlindungan bahasa dan sastra daerah. Komitmen ini disampaikan Drs. H.Andi Muawiyah Ramly, M.Si, dalam acara Diseminasi Produk pengembangan kebahasaan dan kesastraan yang berlangsung di Hotel AGRI Bulukumba Jl.R.Suprapto No 18 Tanah Kongkong, Kec.Ujung Bulu,Kab.Bulukumba, Rabu (22)10/2025)


Desiminasi ini merupakan program Kemitraan Komisi X DPR RI bersama Pusat Pengembangan dan Perlindungan Bahasa dan Sastra Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) dengan upaya untuk mengembalikan kesadaran masyarakat tentang pentingnya peran bahasa dan sastra dalam kehidupan sehari-hari, bukan hanya sebagai alat komunikasi tetapi sebagai penopang peradaban.


Dalam kesempatan itu, Drs. H.Andi Muawiyah Ramly M.Si menegaskan tentang pentingnya pelestarian bahasa yang merupakan sarana jati diri Bangsa Indonesia.


"Bahasa adalah ruh kebudayaan kita, dan sastra itu penting untuk kehidupan sehari-hari," Jelas AMURE dalam sambutannya 


Amure juga menyinggung bahwa di Sulsel ada berbagai macam bahasa Daerah,salah satunya Bahasa Bugis yang memiliki banyak sub-etnis. Menurutnya, Bahasa daerah merupakan suatu kekayaan lokal dan kearifan yang harus dilestarikan, olehnya itu bahasa daerah harus diucapkan, agar kosakatanya tidak mudah untuk dilupakan.


"Kita perlu melestarikan budaya dan sastra, karena literasi tentang sastra juga mulai ditinggalkan oleh anak-anak jaman sekarang, oleh sebab itu perlu dilakukan kegiatan seperti ini."Pungkasnya 


Politisi partai PKB ini  mengungkapkan, literasi sastra saat ini masih rendah, hanya mencapai dibawah 50 persen dari generasi muda yang tertarik pada kegiatan-kegiatan sastra. Olehnya, fenomena ini akan menjadi perhatian bersama pemerintah dengan Komisi X yang membidangi pendidikan, kebudayaan, serta  riset dan tekhnologi.


"Dengan demikian, Komisi X berkomitmen mendorong penguatan kebijakan perlindungan bahasa daerah melalui dukungan regulasi dan anggaran.  Kemudian memperkuat kemitraan dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk menyelengarakan program revitalisasi bahasa yang dapat dijangkau sekolah-sekolah khususnya di wilayah Sulsel."Katanya 


Sebagai legislator, Dirinya pun berharap, Semoga kegiatan diseminasi kemitraan ini menjadi ruang sinergi antara pemerintah dan DPR, serta dengan masyarakat dalam membaurkan bahasa dan satra Indonesia, khususnya dalam pelestarian bahasa Daerah Sulsel.


Kegiatan Diseminasi Produk pengembangan kebahasaan dan kesastraan dihadiri oleh ratusan peserta, dengan menghadirkan narasumber kepala Pusat Pengembangan dan Perlindungan Bahasa dan Sastra, Dr Dora Amalia.(*)


×
Berita Terbaru Update