SimpulIndonesia.com, Bulukumba – KUA Kecamatan Bontobahari terus menunjukkan kepeduliannya terhadap pembinaan generasi muda. Melalui program Bimbingan Remaja Usia Sekolah (BRUSH), Penghulu bersama para Penyuluh Agama turun langsung ke SMP Satap 7 Bulukumba Desa Darubiah Kecamatan Bontobahari pada Senin (29/9/2025).
Penghulu KUA Bontobahari, Jamaluddin, S.Ag., menegaskan bahwa BRUSH adalah ikhtiar nyata dalam membentuk remaja yang berakhlak mulia.
“Remaja adalah aset bangsa. Melalui BRUSH, kami ingin mereka memiliki fondasi agama yang kuat, sehingga bisa menghadapi tantangan zaman dengan tetap berpegang pada nilai-nilai Islam,” ujarnya.
Penyuluh Agama, Darwis, menambahkan bahwa bimbingan seperti ini menyasar langsung persoalan remaja sehari-hari.
“Anak-anak sekarang akrab dengan gawai dan media sosial. Kita ajarkan bagaimana mereka bisa memanfaatkannya secara positif, tanpa terjebak dalam arus negatif,” jelasnya.
Senada dengan itu, Pirmansyah, penyuluh agama lainnya, menyebutkan bahwa keberadaan BRUSH menjadi ruang kolaborasi yang menguatkan pendidikan agama.
“Agama dan keagamaan perlu dikerjasamakan dengan baik, baik dari Kantor KUA apalagi sekolah itu sendiri,” tambahnya.
“Kegiatan ini memperkaya wawasan siswa, tidak hanya teori tapi juga praktik bagaimana menjaga akhlak, shalat, dan hubungan sosial yang baik,” katanya.
Sementara itu, Abd. Halim Amsur, Humas sekaligus penyuluh KUA Bontobahari, menilai BRUSH bukan hanya agenda rutin, tetapi investasi jangka panjang.
“Ini bagian dari membangun generasi Qur’ani. Dengan kerjasama sekolah, masyarakat, dan KUA, insya Allah lahir remaja yang cerdas, religius, dan berkarakter,” ungkapnya.
Kegiatan BRUSH di SMP Satap 7 Bulukumba berlangsung interaktif. Siswa terlihat antusias mendengar materi pergaulan sehari-hari, menghormati orang tua, serta menggunakan media sosial secara bijak.
Turut pula hadir penyuluh Akhmad Sulfiadi, Andi Arisviarini, Andi Jusriani, Hasmira dan Rosnida.
Melalui program ini, KUA Bontobahari berharap tumbuh generasi muda yang tangguh menghadapi era modern, namun tetap berpijak pada nilai-nilai agama.