-->

Notification

×

Iklan

Iklan

PERLU RUANG DISKUSI TERKAIT REVITALISASI PENDIDIKAN DI IKN

Selasa, 27 Juni 2023 | 21.22 WIB | 0 Views Last Updated 2023-06-27T14:23:45Z
Simpulindonesia.com-Samarinda-Kaltim- Komisi IV DPRD Kaltim menggelar rapat dengar pendapat (RDP) dalam rangka membahas terkait isu sosial budaya dan pemberdayaan maayarakat lokal yang sejalan dengan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagaimana mandat Undang-Undang nomor 33 tahun 2022 tentang IKN diruang rapat gedung E lantai 1 kantor DPRD Kaltim, Senin (26/6).

RDP gabungan Komisi tersebut turut dihadiri Komisi II DPRD Kaltim, Komisi III DPRD Kaltim, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim, Dinas Kependudukan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kaltim dan Alimuddin selaku Deputi Bidang Sosial, Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat Otorita IKN.

Memimpin rapat Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kaltim Puji Setyowati didampingi Ketua Komsi IV DPRD Kaltim Akhmed Reza Fachlevi, Anggota Komisi IV DPRD Kaltim Rusman Ya’qub, Abdul Kadir Tappa dan Fitri Maisyaroh, Wakil Ketua Komisi II DPRD Kaltim Baharuddin Muin, Anggota Komisi II DPRD Kaltim Sapto Setyo Pramono, Ely Hartati Rasyid, Ambulansi Komariah, dan Muhammad Adam, Anggota Komisi III DPRD Kaltim Sutomo Jabir, Amiruddin, Saefuddin Zuhri dan Mimi Meriami Br Pane.
Puji Setyowati mengatakan bahwa pertemuan tersebut tidak hanya membahas mengenai sosial budaya saja namun juga terkait pendidikan, UMKM, tenaga kerja dan pelaksanaan pemilu nanti.

“Komisi IV akan rapat intern dulu. Apa yang akan dibicarakan denga komisi yang lain, sehingga dibikin semacam penjadwalan dengan otorita IKN terkait dengan komisi-komisi yang lain,” kata Puji.

Sementara itu, Alimuddin menegaskan bahwa pihaknya akan menindaklanjuti wacana itu dengan melakukan ruang diskusi atau Focus Group Discuccion (FGD) membahas tentang revitalisasi khususnya dalam hal pendidikan. Penerapan Merdeka Belajar secara maksimal menjadi bagian dari tujuan yang ingin dicapai khususnya di wilayah seputaran IKN.

Menurutnya, Kaltim sebagai penyangga IKN perlu melakukan revitalisasi pada standar pendidikan, sehingga tidak mengalami ketertinggalan dan menjadi penonton.

“Karena sudah bukan lagi zamannya anak-anak itu berpatokan dengan nilai, banyak yang bisa menjadi acuan,” ujarnya.


( F. Gea )

Iklan

×
Berita Terbaru Update