Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Unjuk Rasa Tagih Janji Pemkab Konawe, Kader IPPMIK Kendari Sekaligus Presma IAIN ‘Dipukuli’ Satpol PP

Rabu, 10 September 2025 | 10.58 WIB Last Updated 2025-09-10T03:58:40Z

Gambar : Aksi Unjuk Rasa IPPMIK Kendari di Kantor Bupati Konawe Sulawesi Tenggara. (Foto/Ist).


SIMPULINDONESIA.COM__KENDARI,— Aksi unjuk rasa yang digelar mahasiswa dan pemuda kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara berujung pemukulan. Rabu (10/09/2025).


Unjuk rasa tersebut digelar Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa Konawe–Kendari (IPPMIK Kendari) di Kantor Bupati Konawe pada Selasa (09/09/2025).


Sejumlah massa aksi diduga mengalami tindak kekerasan yang dilakukan oleh oknum Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Konawe.


Ketua Umum IPPMIK Kendari, Rabil, membenarkan adanya pemukulan terhadap massa aksi, Ia menilai tindakan tersebut di luar dari fungsi dan tugas Satpol PP.


“Betul sesuai apa yang kami lihat, itu sifatnya sudah di luar fungsi Satpol PP itu sendiri,” ujarnya.


Rabil mengaku pihaknya belum dapat memastikan siapa pelaku pemukulan lantaran situasi di lapangan berlangsung ricuh.


“Tapi untuk soal siapa yang memukul, kami belum bisa pastikan. Kami juga tidak mampu membedakan tangan siapa yang sampai ke badan atau wajah massa aksi,” tambahnya.


Dirinya menjelaskan, aksi tersebut dilakukan untuk menagih janji Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe kepada mahasiswa asal Konawe yang berada di Kendari, yang janjinya sejak tahun 2019.


Namun, hingga aksi berakhir pada pukul 17.00 Wita, Bupati Konawe tidak menemui massa.


“Pak Bupati tidak pernah bertemu dengan teman-teman IPPMIK, padahal kami sudah aksi mulai dari jam 1 siang sampai jam 5 sore,” tegasnya.


Menurutnya, Pemkab Konawe tidak memberikan solusi, bahkan terkesan menghindar. 


“Tidak ada solusi dari Pemda, masih sembunyi,” ungkapnya.


Atas dugaan kekerasan tersebut, IPPMIK berencana mengumpulkan bukti sebelum melaporkan kejadian ini ke Polda Sultra.


“Kami akan coba mendalami dan mengumpulkan bukti-bukti terlebih dahulu. Kalau terbukti ada oknum Satpol PP yang sengaja melakukan kekerasan, insya Allah kami akan melaporkan ke Polda Sultra,” pungkasnya.


Sementara itu, salah seorang massa aksi, yang juga merupakan Presiden Mahasiswa (Presma) Institute Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, Abdan mengaku menjadi korban pemukulan dan penarikan oleh Satpol PP saat hendak masuk ke Kantor Bupati Konawe.


“Saya dipukul sama Satpol PP, baju saya ditarik, saya tidak terima. Padahal saya hanya mau masuk ke dalam,” ungkapnya.


Ia menambahkan, akibat tarikan tersebut dirinya sempat terjatuh di tangga. 


“Kerah bajuku ditarik dan saya jatuh di tangga,” katanya.


Korban mengaku mengetahui identitas salah satu oknum pelaku dan telah mengantongi beberapa bukti.


“Saya tahu orangnya, tahu jabatannya, dan ada juga bukti,” tutupnya.


Sampai berita ini ditayangkan, tim SIMPULINDONESIA.COM masih berupaya melakukan konfirmasi kepada pihak terkait hingga berita ini ditayangkan.

×
Berita Terbaru Update