Upacara ini diikuti oleh jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), pimpinan OPD, tenaga kesehatan, para kader KB, serta serta seluruh ASN OPD lingkup Pemda Bulukumba.
Dalam upacara ini, Bupati yang akrab disapa Andi Utta ini membacakan amanat Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/ Kepala BKKBN, Dr. Wihaji, S.Ag., M.Pd
Andi Utta menyebut pentingnya peran keluarga sebagai fondasi utama dalam membentuk generasi yang sehat, berkualitas, dan berdaya saing. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk memperkuat ketahanan keluarga dalam menghadapi berbagai tantangan sosial dan ekonomi.
"Keluarga adalah pilar utama dalam pembangunan bangsa. Dari keluargalah lahir generasi masa depan yang akan memajukan daerah ini. Karena itu, penting bagi kita semua untuk terus memperkuat peran keluarga dalam mendidik, menjaga kesehatan, dan membentuk karakter anak-anak kita," ujar Andi Utta.
Tema nasional Harganas tahun ini adalah “Keluarga Berkualitas Menuju Indonesia Emas”, sejalan dengan visi Presiden Republik Indonesia dalam mewujudkan SDM unggul menyongsong Indonesia Emas 2045.
Pembangunan keluarga adalah investasi jangka panjang yang akan membawa dampak positif bagi bangsa. Keluarga yang tangguh akan membentuk negara yang tangguh.
Di tingkat daerah, tema ini diterjemahkan dengan mendorong program-program penguatan keluarga melalui kolaborasi antara pemerintah daerah, lembaga masyarakat, serta dunia pendidikan dan kesehatan.
Bupati Andi Utta juga memberikan apresiasi kepada seluruh petugas dan kader yang selama ini telah berkontribusi dalam menyukseskan program Bangga Kencana (Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana) di Kabupaten Bulukumba.
Ia berharap, momentum peringatan Harganas ini dapat menjadi pengingat dan penyemangat dalam membangun keluarga yang tangguh dan harmonis.
Untuk diketahui saat ini, Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN dalam upaya melaksanakan dan mewujudkan Asta Cita Presiden memiliki program strategis yang dinamakan dengan istilah QUICK WIN, yang terdiri dari:
1. GENTING (Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting); yaitu upaya berbasis gotong royong untuk mengatasi stunting di Indonesia yang menghubungkan Orang Tua Asuh (OTA) dengan 1 juta Keluarga Berisiko Stunting, dengan memberikan dukungan nutrisi, non nutrisi serta bantuan dukungan lainnya maupun pemantauan kesehatan selama 1000 Hari Pertama Kehidupan. Hal ini dimaksudkan untuk menekan angka pravelansi stunting di seluruh wilayah Indonesia.
2. TAMASYA (Taman Asuh Sayang Anak), yaitu kegiatan penyediaan tempat penitipan anak dengan pendampingan pengasuhan yang terstandarisasi secara nasional. Hal ini untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan penitipan dan pengasuhan anak, terutama bagi orang tua yang bekerja, sekaligus menjawab tantangan atas fenomena “child free” karena memiliki anak dianggap menambah beban hidup keluarga.
3. GATI (Gerakan Ayah Teladan Indonesia); sebuah kegiatan yang ditujukan untuk mendorong keterlibatan aktif ayah dan calon ayah dalam pengasuhan anak, pendampingan remaja dan pra remaja untuk menciptakan generasi yang berkualitas, memiliki karakter yang mandiri, bertanggung jawab, optimis dan berdaya saing, siap menghadapi tantangan masa depan dan berkontribusi positif bagi lingkungan sekitarnya.
4. SIDAYA (Lansia Berdaya); berupa upaya pendampingan bagi keluarga lansia dan oleh lansia itu sendiri melalui kepedulian dan peran serta multi sektor agar lansia menjadi tangguh, sehat, mandiri serta merasa aman dan mampu berpartisipasi dalam kegiatan sesuai dengan minat dan potensinya.
5. SuperApps Keluarga; yang merupakan layanan platform digital yang terintegrasi untuk berbagai layanan terkait kependudukan dan persoalan keluarga termasuk informasi, konsultasi dan data yang relevan.(*)