-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Iklan

‘Akibat Tanggul’ PT Merbaujaya Puluhan Hektar Tanaman Siap Panen Terendam Air, Warga Bilang Pemprov Tutup Mata Hingga Desanya Dianak Tirikan?

Selasa, 12 Maret 2024 | 20.26 WIB | 0 Views Last Updated 2024-03-12T13:26:43Z

 

Gambar : Kondisi tanggul atau talud milik PT Merbaujaya Indahraya Group yang disebut warga penyebab lahan pertaniannya terendam air. (Foto/Nur).


SimpulIndonesia.com__SULTRA,— Tanggul milik PT Merbaujaya Indahraya Group akibatkan air tergenang hingga tenggelamkan puluhan hektar jagung, kedelai hingga padi milik warga. Rabu (13/03/2024).


Warga Desa Puuwehuko Kecamatan Mowila Kabupaten Konawe Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah.


Pasalnya tanaman jagung, kedelai, sayuran hingga padi terendam air.


Menurut salah satu warga baru kali ini belum waktunya air sudah merendam lahan pertanian, warga menduga ini diakibatkan tanggul yang dibuat oleh PT Merbaujaya Indahraya Group.


Anehnya, pihak pemerintah kabupaten maupun provinsi disinyalir tidak peduli nasib para petani.


Warga mengatakan bahwa harusnya Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten serta Dinas Perkebunan Provinsi harus segera mengambil langkah dan mencarikan solusi terkait persoalan yang menimpa para petani desa.


Gambar : Jagung milik warga yang gagal panen akibat terendam air. (Foto/Nur).



Harmin Amin mengatakan bahwa pemerintah provinsi sudah melakukan peninjauan namun tidak ada tindak lanjut.


Bahkan kata Harmin salah satu warga ditegur oleh oknum Dinas Pertanian Konawe Selatan akibat melaporkan persoalan ini kepada wartawan.


Selain itu Muh Amin T mengungkapkan bahwa semenjak tanggul itu dibangun tanamannya terendam hingga belasan hektar miliknya.


“Tidak ada yang tersisa pak, jagung dan sayur sekitar 17 hektar tidak ada bisa diambil karena sudah tenggelam semua,”Kata Amin T kepada Simpulindonesia.com.


Biasanya kata Amin sebelum ada tanggul itu hal seperti ini tidak pernah terjadi, baru kali ini hanya hujan berapa jam saja air sudah meluap.


Warga juga merasa bahwa petani di desanya di anak tirikan lantaran tak tersentuh perhatian dari pemerintah provinsi sulawesi tenggara, padahal desanya adalah bagian dari provinsi sulawesi tenggara.


Selain warga, La Ode Arwan mahasiswa pemerhati lingkungan dan petani saat ditemui di lokasi pertanian yang terendam air juga memberikan tanggapannya, menurutnya pihak Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi Tenggara mengecek dokumen Analisis Dampak Mengenai Lingkungan dalam pembuatan talud atau tanggul tersebut.


“Harusnya pihak provinsi khususnya instansi terkait, seperti Dinas Pertanian, Dinas Perkebunan serta Dinas Lingkungan Hidup langsung turun lapangan meninjau dan mendata apa penyebab terjadinya air tergenang di lahan pertanian milik warga ini,”Kata Arwan.


Arwan juga menyesalkan sikap Pemprov seakan acuh tak acuh mengenai masalah yang terjadi pada petani di Kecamatan Mowila.


“Pemprov khususnya Dinas Pertanian dan Dinas Perkebunan acuh tak acuh seakan tak peduli pada petani, persoalan jagung, kedelai, padi hingga sayuran yang terendam Dinas Pertanian dan Dinas Perkebunan harusnya pro aktif dalam mendata dan memberikan solusi, ini kok seakan tutup mata dan tak peduli,”Tegas Arwan.


Sampai berita ini ditayangkan belum ada konfirmasi dari pihak terkait, tim SimpulIndonesia.com masih berupaya melakukan konfirmasi. (Nur).

Iklan

×
Berita Terbaru Update