-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Iklan

Bak ‘Preman Pasar’ Satpol PP ‘Membabi Buta’ Pukuli Demonstran Terkait SK Calon Honorer RS Jantung Oputa Yi Koo

Senin, 08 Januari 2024 | 17.40 WIB | 0 Views Last Updated 2024-01-08T10:40:56Z

Gambar : Capture pada saat salah satu demonstran dipukuli hingga di dorong ke got. (Foto/Ist).


SimpulIndonesia.com__SULTRA,— Ratusan massa aksi calon honorer RS Jantung Oputa Yi Koo bersama Konsorsium Rakyat Menggugat bentrok dengan Satpol PP. Senin (08/01/2024).


Kericuhan  terjadi saat aksi demonstrasi di Kantor Badan Kepegawaian Daerah Sulawesi Tenggara.


Terlihat Satpol PP ribut dengan massa aksi hingga terlibat bentrok. 


Diduga bak preman pasar, Satpol PP naik ke mobil sound system dan menarik turun massa aksi hingga susana semakin memanas.


Aksi kejar-kejaran terjadi dari Kantor Badan Kepegawaian Daerah antara massa aksi dan Satpol PP hingga ke jalan raya. Massa aksi lari berpencar menghindari serangan brutal dari Satpol PP. Beberapa massa aksi terkena pukulan oknum Pol PP.



Gambar : Dua Demonstran babak belur dihajar Satpol PP di Depan Kantor BKD Provinsi Sulawesi Tenggara. (Foto/Kolase).


Kordinator Lapangan, Rahman mengatakan, kedatangan mereka di kantor BKD Sulawesi Tenggara dengan baik-baik untuk menyampaikan beberapa aspirasi terkait nasib tenaga honorer yang sampai hari ini belum ada SK-nya. Status mereka tidak jelas, padahal mereka sudah lolos seleksi tenaga honorer di RS Jantung Oputa Yi Koo.


Massa aksi terus berorasi menyampaikan aspirasi dan meminta agar Kepala BKD Sulawesi Tenggara menemui mereka dan menjawab aspirasi dari massa aksi.


"Kami datang secara damai sesuai SOP yang kami jalankan, namun beberapa waktu kemudian pihak Satpol PP melakukan tindakan represif, kami sayangkan kenapa harus ada tindakan seperti itu,"Ungkap Rahman.


Jendral Lapangan Aldi Lamoito menyesalkan ada Kasatpol PP yang tidak mampu mengontrol anggotanya meski ada di tempat saat massa aksi menyampaikan aspirasi.


"Harusnya Satpol PP menjaga ketertiban umum, mengawal kami untuk melakukan demonstrasi. Namun apa yang terjadi, tindakan represif yang kami dapat. Kami minta kepada Gubernur Sulawesi Tenggara untuk melakukan evaluasi kepada Kepala Satpol PP karena tidak mampu mengontrol anggotanya kalau bisa langsung dipecat,"Beber Aldi.


Saat ini massa aksi menuju Polresta Kendari untuk melaporkan tindakan represif yang dilakukan oknum Satpol PP hingga menimbulkan luka lebam di beberapa bagian tubuh massa aksi.


Salah seorang massa aksi Aldi yang terkena pukulan hingga memar di badannya, turut melapor di Polresta Kendari.


"Tadi saat menyampaikan aspirasi ada Satpol PP yang naik di atas mobil sound sampai buka baju. Saya ditarik, dipukul pakai helm sampai memar di badanku,"Ujar Aldi.


Kooridnator Lapangan, Eko Rama juga terkena pukulan saat mencoba memasuki ruangan untuk bertemu Kepala BKD Sulawesi Tenggara.


Sementara Kasatpol PP, Hamim Imbu terus-terus menyampaikan bahwa masalah SK calon honorer telah dibawa di Inspektorat Sulawesi Tenggara.(Nur).

Iklan

×
Berita Terbaru Update