Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Wanita di Kendari Alami Pendarahan Hebat Usai Gugurkan Janinnya, Kekasih Asal Angata Malah Kabur dan Tak Tanggung Jawab

Selasa, 16 Desember 2025 | 07.45 WIB Last Updated 2025-12-16T00:45:16Z

Gambar : I (kiri) dan Y (Kanan) saat sedang bersantai di salah satu tempat di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. (Foto/Ist).


KENDARI__SIMPULINDONESIA.COM,— Diminta sang kekasih wanita inisial Y (23) harus mengalami pendarahan hebat pasca gugurkan janin yang ia kandung. Selasa (16/12/2025).


Kekasih Y berinisial I tersebut merupakan pemuda asal Kecamatan Angata Kabupaten Konawe Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara.


I diketahui meminta kekasihnya untuk menggugurkan janin yang dikandung Y hingga mengakibatkan pendarahan serius.


Y mengakui janin hasil hubungan gelapnya dengan I ia aborsi, hingga dirinya harus dirawat di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Kota Kendari akibat pendarahan.


Nasib naas pun kembali dialami Y setelah pendarahan serius hingga dirawat di Rumah Sakit, I malah melarikan diri meninggalkan Y.


Bahkan enggan mendampingi Y saat dirawat di RS Bhayangkara Kendari. 


Y mengatakan awalnya ia kenalan dengan I di media sosial (Medsos). 


Komunikasi terus berlanjut, hingga Y dan pria itu menjalin hubungan status pacaran. 


Dengan status pacaran tersebut, keduanya pun memilih tinggal bersama di indekos selama enam bulan di sekitar Kecamatan Wuawua, Kota Kendari.


Y belakangan menyadari bahwa dirinya hamil dengan perubahan kondisi tubuh yang tidak biasanya. 


Mengetahui Y sedang hamil, I kemudian meminta Y untuk menggugurkan janin yang sedang dikandungnya.


Sempat mendapat ancaman dari I, Y lalu mengindahkan permintaan I untuk menggugurkan janinnya dengan alasan takut ditinggalkan.


“Awal Oktober 2025, dia belikan obat untuk aborsi, saya dipaksa menggugurkan kandungan. Obatnya dipesan online lewat temannya. Dia suruh saya gugurkan karena takut orang tuanya tahu,” kata dia kepada awak media, Senin (15/12/2025).


Usai menggugurkan dengan obat aborsi yang dibeli kekasihnya itu, justru kondisi Y memburuk. 


Pendarahan hebat pun dialami Y, sembari merintih kesakitan. 


Saat itu, I melarang Y untuk ke rumah sakit. 


Sebab, jika dibawa ke rumah sakit, perbuatan I akan ketahuan. 


“Akhirnya saya pendarahan di dalam kamar. Darah itu dibersihkan oleh pacar saya dibantu tetangga kos,”Terangnya.


Tak lama kemudian, orang tua I datang ke indekos anaknya, tepatnya tanggal Jumat 12 Desember 2025 lalu. 


Y merasa senang, dengan kedatangan orang tua I, dirinya bisa dibawa ke rumah sakit guna mendapat perawatan medis.


Namun harapan itu sirna, setelah orang tua I mengambil barang-barang milik anaknya dan membawa pulang anaknya ke Konsel.


“Orang tuanya datang, bukan saya yang dibawa ke rumah sakit, tapi I yang dibawa pulang. Barang-barangnya diambil, saya ditinggal sendiri di kamar kos," tutur Y.


Y masih  berharap kekasihnya itu mau kembali dan bertanggung jawab. 


Jika tidak, Y menyatakan siap menempuh jalur hukum demi mendapatkan keadilan.


“Sakit sekali badanku. Sekarang saya di RS Bhayangkara, berjuang sendiri,” keluhnya.


Sampai berita ini ditayangkan I yang dikonfirmasi lewat pesan Whatsapp belum merespon, hingga berita ini ditayangkan akun Whatsapp I belum juga aktif.


×
Berita Terbaru Update