KENDARI__SIMPULINDONESIA.COM,— Ikatan Mahasiswa Aktivis Lintas Kampus Sulawesi Tenggara (IMALAK Sultra) menyoroti tajam program “Liwu Mokesa” yang digaungkan Bupati Muna Barat sebagai simbol moral membangun pemerintahan bersih dan berintegritas. Rabu (12/11/2025).
Sorotan itu muncul di tengah merosotnya kepercayaan publik terhadap Inspektorat Kabupaten Muna Barat, yang dinilai gagal menjalankan peran pengawasan dan pencegahan korupsi.
Kasus korupsi yang menyeret mantan bendahara eks Sekretaris Daerah (Sekda) Muna Barat kini menjadi bukti nyata lemahnya pengawasan internal di tubuh birokrasi.
Menurut Ketua Umum IMALAK Sultra Ali Sabarno, kasus tersebut memperlihatkan bahwa Inspektorat tidak hanya gagal menjalankan fungsi pencegahan, tetapi juga kehilangan wibawa moral sebagai penjaga integritas pemerintahan daerah.
“Bagaimana mungkin kita bicara Liwu Mokesa simbol moralitas dan kejujuran sementara lembaga pengawas internal justru abai hingga kasus korupsi terjadi di lingkaran elit birokrasi? Ini kegagalan struktural dan moral yang tak bisa dibiarkan,” tegas Ali sabarno
Ali Sabarno menyebut bahwa program Liwu Mokesa berpotensi kehilangan makna jika tidak diiringi dengan reformasi nyata dalam sistem pengawasan dan manajemen pemerintahan.
Ali Sabarno menilai, Inspektorat Muna Barat selama ini hanya menjadi lembaga formalitas yang minim pengaruh dan tumpul terhadap praktik penyimpangan anggaran.
“Inspektorat mestinya menjadi garda terdepan mencegah penyalahgunaan keuangan daerah. Tapi faktanya, kasus korupsi mantan bendahara eks Sekda menunjukkan lemahnya deteksi dini dan pembiaran terhadap praktik pelanggaran. Ini alarm serius bagi Bupati,”Ujar Ali Sabarno..
IMALAK Sultra mendesak Bupati Muna Barat agar segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja Inspektorat, termasuk kemungkinan rotasi pejabat yang dianggap tidak mampu menjalankan fungsi pengawasan dengan profesional dan berintegritas.
“Kalau Bupati serius dengan Liwu Mokesa, buktikan dengan tindakan, bukan slogan. Bersihkan inspektorat dari oknum yang lemah, kompromistis, dan tidak peka terhadap indikasi korupsi. Jangan biarkan moral birokrasi hancur karena pembiaran,” Tegas Ali Sabarno.
IMALAK Sultra menyerukan agar aparat penegak hukum mengusut tuntas kasus mantan bendahara eks Sekda tanpa pandang bulu, serta menelusuri kemungkinan keterlibatan pihak lain dalam jaringan penyimpangan anggaran di lingkaran pemerintahan Muna Barat.
“Kami akan terus mengawal proses hukum kasus ini. Jangan ada yang berlindung di balik jabatan atau program moralitas semu. Liwu Mokesa seharusnya lahir dari keberanian menegakkan keadilan dan membersihkan sistem dari korupsi,”Tambah Ali Sabarno.
Dengan kondisi saat ini, publik menanti apakah Liwu Mokesa benar-benar menjadi tonggak perubahan menuju pemerintahan bersih di Muna Barat atau sekadar simbol retoris di tengah krisis kepercayaan terhadap lembaga pengawas yang tumpul dan kehilangan arah.
Sampai berita ini ditayangkan belum ada konfirmasi dari pihak terkait, Tim SIMPULINDONESIA.COM masih berupaya melakukan konfirmasi.



