Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Anggaran Pembangunan SMAN 1 Kendari TA 2024 Tak Kunjung Cair, Dikbud Sultra Tak Boleh Tinggal Diam

Jumaat, 28 November 2025 | 3:21 PTG WIB Last Updated 2025-11-28T08:21:00Z

Gambar : Kondisi pasca pengerjaan pembangunan SMAN 1 Kota Kendari Sulawesi Tenggar. (Foto/Ist).


KENDARI__SIMPULINDONESIA.COM,— Keterlambatan pencairan anggaran pembangunan SMAN 1 Kendari Tahun Anggaran 2024 oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara tuai sorotan publik. Jumat (28/11/2025).


Hal tersebut disoroti Lembaga Ikatan Mahasiswa Aktivis Lintas Kampus (Imalak) Sulawesi Tenggara (Sultra).


IMALAK Sultra menyampaikan keprihatinan mendalam terkait belum dicairkannya anggaran pembangunan tersebut.


Diketahui anggaran pembangunan SMAN 1 Kendari itu bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Sultra.


Akibat keterlambatan pencairan ini, para buruh yang bekerja pada proyek tersebut hingga memasuki akhir tahun 2025 masih belum menerima gaji mereka.


Ali Sabarno selaku Ketua Umum IMALAK Sultra menjelaskan,bahwa berdasarkan laporan dan verifikasi di lapangan, seluruh pekerjaan fisik pembangunan SMA Negeri 1 Kendari telah rampung pada akhir tahun 2024. 


Namun hingga kini kara Ali Sabarno para pekerja belum menerima hak upah yang seharusnya sudah dibayarkan sejak proyek selesai.


“Ini sangat memprihatinkan. Pekerjaan sudah selesai sejak 2024, tetapi para buruh sampai akhir tahun 2025 masih belum menerima gaji mereka. Kontraktor tidak bisa membayar karena anggaran dari Pemprov Sultra belum dicairkan. Ini adalah bentuk kelalaian yang merugikan rakyat kecil,”Kata Ali Sabarno kepada Tim SIMPULINDONESIA.COM.


Ali Sabarno menilai situasi ini merupakan bentuk ketidakseriusan Pemerintah Provinsi dalam mengelola anggaran pembangunan pendidikan. 


Selain itu kata Ali Sabarno hal ini melanggar prinsip ketepatan waktu dalam realisasi APBD, kondisi ini menimbulkan penderitaan bagi para buruh yang telah bekerja keras menyelesaikan proyek.


IMALAK Sultra secara tegas meminta Gubernur Sulawesi Tenggara untuk segera turun tangan memastikan pencairan anggaran dilakukan tanpa penundaan lagi. 


Menurutnya, permasalahan tersebut tidak boleh dibiarkan berlarut hingga berdampak pada stabilitas sosial dan kepercayaan publik terhadap pemerintah daerah.


“Gubernur harus segera mengambil langkah tegas. Jangan biarkan masalah birokrasi membuat para buruh menjadi korban. Mereka sudah bekerja, mereka wajib menerima haknya,” tambahnya.


Ia juga meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sultra serta BPKAD Sultra tak boleh tinggal diam, harus mempercepat proses administrasi dan membuka informasi seluas-luasnya terkait hambatan pencairan yang terjadi. 


Tak hanya itu Ali Sabarno juga meminta DPRD Sultra dan Inspektorat untuk melakukan pengawasan ketat atas penggunaan dana APBD dalam proyek ini.


Sebagai bentuk komitmen, Imalak Sultra membuka posko pengaduan dan pendampingan bagi para buruh yang terdampak dan siap melakukan langkah advokasi lanjutan apabila pencairan tidak segera dilakukan.


Sampai berita ini ditayangkan Tim SIMPULINDONESIA.COM masih berupaya melakukan konfirmasi kepada pihak terkait.

×
Berita Terbaru Update