Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Penyuluh Dua Alam: Pirmansyah Menyebrangi Lautan Demi Bimbingan di Pulau Liukang Loe

Khamis, 2 Oktober 2025 | 7:38 PG WIB Last Updated 2025-10-29T04:42:26Z


Bulukumba
-- Pengabdian seorang penyuluh agama tidak selalu mudah. Begitulah yang dijalani Pirmansyah, Penyuluh Agama Islam dari KUA Bontobahari. Sosok yang dijuluki "penyuluh dua alam" ini tak hanya menapaki daratan, tetapi juga harus menyeberangi lautan demi menyampaikan pesan agama.


Rabu, 01 Oktober 2025 kemarin, menjadi salah satu bukti nyata dedikasi itu. Pirmansyah menempuh perjalanan laut sekitar 30 menit menuju Pulau Liukang Loe, satu-satunya pulau berpenghuni di wilayah Bulukumba yang termasuk Dusun Liukang Loe, Desa Bira. Ombak dan arus laut bukan halangan, melainkan tantangan yang setiap kali ia hadapi dengan penuh keikhlasan.


Di pulau tersebut, ia tak hanya menjalankan Bimbingan Remaja Usia Sekolah (BRUS), tetapi juga bertugas sebagai bimbingan dan ceramah pernikahan, memastikan setiap prosesi berjalan sesuai syariat. Kehadiran penyuluh agama di pulau ini menjadi penyejuk bagi masyarakat yang jauh dari hiruk pikuk daratan.


Dalam konfirmasinya, Pirmansyah menuturkan bahwa langkah ini bukanlah yang terakhir. Ia berkomitmen untuk menjalin kerjasama berkelanjutan dengan sekolah di pulau tersebut, khususnya dengan SMP Satap 6 Bulukumba Liukang Loe, agar pembinaan remaja berlangsung secara terus-menerus.


“Ke depan, kami akan menjalin kerjasama dengan SMP Satap 6 Bulukumba Liukang Loe untuk program bimbingan remaja. Harapannya, anak-anak pulau tetap mendapat pendampingan moral dan spiritual meski jauh dari daratan,” ujar Pirmansyah.


Sementara itu, Aminuddin, Kepala SMP Satap 7 yang dikonfirmasi terkait kegiatan tersebut, menyambut hangat kehadiran saudara ku Pirmansyah. Ia menilai pembinaan remaja di pulau sangat penting dan perlu dilakukan secara konsisten.


“Kami sangat berterima kasih dan menyambut baik kehadiran Pak Pirmansyah di Pulau Liukang Loe. Besar harapan kami agar kegiatan seperti ini berkelanjutan dan beliau bisa lebih sering berkunjung ke sini,” ungkap Aminuddin penuh harap.



Semangat dan pengorbanan Pirmansyah menjadi inspirasi bahwa dakwah dan bimbingan tidak mengenal batas. Darat dan laut hanyalah medium, sementara tujuan utamanya adalah mendekatkan masyarakat, khususnya generasi muda, kepada nilai-nilai Islam.

×
Berita Terbaru Update