-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Iklan

DPP Lidik Krimsus RI Soroti Pekerjaan Pembangunan Rumah Layak Huni Petugas Kebersihan TPA Puwatu

Sabtu, 08 Juli 2023 | 09.06 WIB | 0 Views Last Updated 2023-07-08T02:06:36Z

Gambar : Kondisi rumah layak huni petugas kebersihan TPA Puawatu Kota Kendari. (Foto/Tim).


SimpulIndonesia.com__SULTRA,— Pekerjaan rumah tinggal petugas kebersihan di TPA Puwatu kota kendari disoroti Dewan Pimpinan Provinsi Sulawesi Tenggara Lembaga Informasi Data Investigasi Korupsi dan Kriminal Khusus Republik Indonesia (DPP Lidik Krimsus RI Sultra), Sabtu (08/07/2023).


Pasalnya pada pembangunan yang diduga menggunakan dana dari Kementerian Sosial disinyalir di mark up.


Melalui Sekertaris Jendral (Sekjend) DPP Lidik Krimsus RI Sultra Ramadan, mengatakan ada hal janggal dalam pengerjaan rumah tinggal petugas kebersihan.



Gambar : Ramadan Sekjend DPP Lidik Krimsus RI Sulawesi Tenggara.


“Ada beberapa hal yang janggal dalam pengerjaan rumah tinggal petugas dinas kebersihan ini, apalagi pengerjaannya menggunakan material yang disinyalir tidak sesuai spesifikasi,”Katanya.


Selain itu, menurut Ramadan ia dan timnya sudah melakukan investigasi langsung ke lokasi pengerjaan rumah petugas kebersihan tersebut.


“Kami sudah turun langsung melihat kondisi pengerjaan rumah petugas kebersihan, kami ketemu pelaksana atas nama Raul, kami pun menanyakan mengenai kegiatan itu, Raul mengatakan konfirmasi langsung ke PJ walikota karena pak PJ juga menyampaikan untuk tidak memasang papan proyek dan progresnya juga langsung dilaporkan ke PJ,”Jelas Ramadan saat dirinya bertemu Raul di lokasi.


Diketahui anggaran yang digelontorkan kemensos disinyalir mencapai 4,6 Miliar Rupiah untuk 26 rumah tinggal bagi petugas kebersihan.


Ramadan menerangkan bahwa anggaran yang dihabiskan menurut analisanya berkisar seratus juta lebih perunitnya.


“Masa ia rumah tipe 36 menghabiskan anggaran 177.000.000.000 juta per unitnya, inikan sangat tidak masuk akal kalau anggaran sampe segitu, padahal jika kita melihat paling tinggi dia habiskan sekitar 70 juta perunitnya,”Terang Ramadan.


Ramadan juga membeberkan mengenai taksiran harga pembangunan setiap meter perseginya.


“Harga satuan jg paling mahal di pemda kota kendari itu 3,5jt permeter persegi sudah spesifikasi mahal, jika melihat bangunan ini taksirannya itu 2 juta paling mahal 2,5 juta itu sudah dengan keuntungan,”Beber Ramadan.


Ramadan menegaskan ini akan tetap pihaknya kawal hingga melakukan pelaporan mengenai dugaan mark up harga dan beberapa item lainnya.


“Tentu ini akan kami dorong ke pihak Aparat Penegak Hukum (APH), mengenai dugaan mark up harga dan mark up lainnya yang disinyalir terjadi pada pekerjaan pembangunan rumah tinggal petugas kebersihan di TPA Puawatu ini,”Tutup Ramadan.


Tim pelaksana pembangunan rumah layak huni Kementerian Sosial saat dikonfirmasi tim SimpulIndonesia.com (07/07/2023) Darman mengatakan pekerjaan sudah selesai.


“Tidak ada tanggapan dari saya, karena pekerjaan sudah selesai dan rumahnya saya sudah serahkan ke Pemkot Kendari,”Kata Darman ke Tim SimpulIndonesia.com.


Darman menerangkan bahwa ini bukan proyek tapi bantuan.


Soal PJ Walikota yang diduga menyampaikan untuk tidak memasang papan proyek Darman membantah.


“Gak benar itu,”Singkatnya.


Mengenai progres, Darman membenarkan bahwa dilaporkan ke PJ Walikota Kendari.


“iya betul sebagai pemerintah setempat toh, sebagai pemilik lahan juga,”Tutup Darman.(Nur).




Iklan

×
Berita Terbaru Update