![]() |
Abd. Halim Amsur di SSI, pada Sabtu, 4 Oktober 2025 via Zoom |
SIMPULINDONESIA.com_Bulukumba – Suasana kajian subuh virtual Semangat Subuh Indonesia (SSI) pada Sabtu (4/10/2025) terasa berbeda. Kajian yang rutin digelar setiap hari mulai pukul 05.30 WITA hingga selesai melalui platform Zoom ini biasanya diisi oleh Ust. H. Andi Muhammad Nur Syahid. Namun, karena beliau sedang menunaikan ibadah umrah, kesempatan itu diisi oleh salah satu relawan Masjid Kapal Munzalan Bulukumba sekaligus Penyuluh Agama Islam, Abd. Halim Amsur.
Dengan gaya penyampaian khasnya, Abd. Halim membawakan materi bertajuk “Kembali ke Kampung Halaman.” Tema ini diangkat untuk mengingatkan jamaah bahwa kehidupan dunia hanyalah persinggahan sementara, sedangkan kampung halaman sejati manusia adalah surga.
“Jangan salah memahami, kampung halaman kita bukanlah sekadar tempat lahir atau tanah di mana kita dibesarkan. Kampung halaman kita yang sesungguhnya adalah surga, karena di sanalah kakek kita Nabi Adam AS pernah tinggal sebelum diturunkan ke bumi,” jelas Halim dalam materinya.
Lebih lanjut, Halim menguraikan bahwa manusia memiliki kehormatan justru karena pernah melakukan kesalahan lalu bertaubat, sementara iblis menjadi terlaknat karena tetap terus-menerus dalam dosa.
“Mulianya manusia adalah karena ia mampu menyesali dan meninggalkan dosa. Sementara iblis, terlaknat selamanya karena enggan bertaubat dan justru berkeras dalam kesalahannya. Maka pilihannya hanya dua: maukah kita menjadi mulia bersama Nabi Adam AS atau terlaknat bersama iblis?” tegasnya.
Pesan tersebut penuh renungan. Para jamaah yang hadir via Zoom seakan diajak untuk merenungkan kembali arah hidupnya.
Abd. Halim juga menekankan pentingnya menjadikan dunia sebagai sarana menyiapkan “bekal pulang” ke kampung halaman sejati, bukan sebagai tujuan akhir.
“Apa artinya istana megah yang kita bangun di dunia, seindah apa pun ia dipercantik, bila akhirnya kita tinggalkan? Justru yang lebih penting adalah bagaimana kita menyiapkan istana di surga melalui amal saleh, ibadah, dan taubat yang sungguh-sungguh,” pesannya.
Menurutnya, membangun “istana surga” bukanlah hal mustahil jika seorang hamba benar-benar meninggalkan maksiat dan memperbanyak amal kebaikan. Kajian ini pun menutup dengan ajakan yang menggugah hati:
“Mari kita tinggalkan maksiat, perbanyak amal saleh, dan bangun istana kita di surga. Karena pada akhirnya, hanya di sanalah kita akan menemukan kampung halaman sejati yang penuh rahmat Allah SWT.”
Kajian Semangat Subuh Indonesia hari semoga bermanfaat, diikuti oleh jamaah dari berbagai daerah di Indonesia khususnya keluarga besar Masjid Kurir Langit.
Kajian rutin SSI ini sendiri telah menjadi ruang pembelajaran yang konsisten, menghadirkan tema-tema aktual dan reflektif, yang mengajak umat Islam untuk memperdalam iman serta mempersiapkan diri menyongsong kehidupan abadi.