KENDARI__SIMPULINDONESIA.COM,— Event Orgenaizer (EO) Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadis (STQH) Tingkat Nasional ke-28 tahun 2025 di Sulawesi Tenggara angkat bicara soal maskot diduga hewan memeluk kitab suci. Kamis (09/10/2025).
Diketahui PT Argo Pesona Indonesia yang merupaka pemenang tender belanja Event Orgenaizer STQH Tingkat Nasional ke-28 di Sulawesi Tenggara.
Baru-baru ini Maskot STQH Nasional di Sulawesi Tenggara menuai sorotan publik.
Ditengah-tengah berbagai spekulasi pada masyarakat terkait Maskot STQH, PT Argo Pesona Indonesia memberi klarifikasi.
Melalui salah satu Direktur PT Argo Pesona Indonesia, Galih menjelaskan bahwa pihaknya sebagai penyedia jasa memiliki kontrak kerja yang diberikan oleh pemberi kerja.
“Sebagai penyedia kami tentu memiliki kontrak kerja ya, sebagaimana pada umumnya pemerintah memberi kontrak pada penyedia jasa, maka penyedia jasa itu memliki kemampuan untuk membuat pekerjaannya yang ada didalam kontraktual dalam hal ini desain grafis,”Ujar Galih kepada Tim SIMPULINDONESIA.COM.
Galih menjelaskan bahwa kebiasannya pola pemberi kerja dan penyedia jasa tidak mungkin melakukan hal-hal diluat dari panduan.
“Namun pada kebiasaan umum juga pola kerja pemberi kerja dan penyedia jasa itu kami tidak mungkin melakukan hal-hal diluar dari panduan dan persetujuan, bahkan meletakkan kursi pun kami harus minta persetujuan untuk itu, nah sehingga memang dalam hal membuat desain grafis itu memang berdasarkan panduan,”Jelasnya.
Tak hanya itu, Galih juga membeberkan bahwa memang pada umumnya MTQ, Maskot biasanya diambil dari tumbuhan atau hewan endimik daerah tersebut.
“Jadi pada umumnya memang kegiatan MTQ mengambil Maskot kalau tidak tumbuhan-tumbuhan yang endemik di daerahnya atau memang hewan, sebagaimana kalau kita bisa googling di google, di Jawa Timur, di Kalimantan, di Lampung itu ada gambar yang mirip dengan endemiknya masing-masing,”Beber Galih.
Galih juga menerangkan soal isi dari pada Maskot yang dimaksudkan pihaknya tidak bisa menilai apakah itu benar atau salah.
“Terkait soal substansi dari pada yang di maksud kitab suci sebenarnya kami tidak berkewenangan dan berkapasitas mengatakan itu salah atau tidak, kalau kami ditanya mengenai desain yang baik sesuai kaidah-kaidah kami bisa jawab, kami berkapasitas,”Terangnya.
Diketahui soal maskot, Galih menceritakan awal dari desain Maskot yang dipersoalkan tersebut.
“Terkait pembuatan itu (Maskot) proses awalnya itu tidak ada yang dipegang, kemudian direvisi ada yang dipegang tapi polos tidak menggambarkan apa-apa, kemudian diminta untuk menambah kesan islamic, karena kan kesan islamic itu baru ada dibaju ya kalau tidak salah, nah dirasa kurang maka kita diminta untuk menambahkan sampai jadilah seperti yang beredar itu,”Jelas Galih.
Pihaknya pun merasa bingung, sebab ini menjadi persoalan.
“Bahwa kemudian diakhir itu dianggap tidak baik oleh masyarakat, kami pun bingung karena kami tidak punya kapasitas untuk menilai itu,”Ujar Galih.
Galih juga menegaskan bahwa seluruh desain yang pihaknya buat, sudah dipresentasikan oleh pihak pemberi kerja.
“Kemudian memang kan diseluruh desain tidak cuma Maskot, itu sudah dipresentasikan, sudah diminta persetujuan, berjenjang, sampai rapat di tingkat nasional melalui zoom gitu, melalui bahan presentasi kami, bahan presentasi kami itu kan ada semua desainnya, tidak ada satu pihak pun yang kemudian mekoreksi berkaitan dengan yang dimaksud (Maskot),”Tegasnya.
Tak hanya itu, PT Agro Pesona Indonesia menegaskan bahwa pihaknya akan tetap tunduk pada kontraktual.
“Sehingga kalau kami pada prinsipnya, kami akan patuh dan tunduk pada kontraktual, yaitu disitu ada pemberi kerja, kalau kami tidak patuh dan tunduk maka kami salah,”Tegas Galih.
Galih juga menerangkan bahwa pemberi kerja pada PT Agro Pesona Indonesia adalah Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Pemprov Sultra).
“Kalau kami pemberi kerjanya itu adalah Kesra Pemprov,”Terangnya.
Galih juga menjelaskan bahwa dalam acara pasti ada Satuan Kerja (Satker) bertugas untuk meninjau atau meriview acara tersebut kepada pimpinan.
“Biasanya juga begini misalnya pemberi kerjanya Satker A misalkan dalam hal ini Kesra, karena ini bersifat nasional, saya kira dalam acara kecil pun namanya Satker tetap berkosultasi priview kepada pihak pimpinan, tapi kan saya tidak mengetahui detail bagaimana pihak Kesra berkosunltasi atau meriview itu,”Ujarnya.
Tim SIMPULINDONESIA.COM dalam penelusurannya menghimpun informasi mengenai latar belakang PT. Argo Pesona Indonesia memiliki pengalaman yang cukup luas, kredibel dan profesional di berbagai Kementerian, BUMN, dan Pemda di bidang Event Organizer sebagaimana terlihat pada Website dan akun Instragramnya.
PT Argo Pesona Indonesia diketahui memiliki pengalaman pekerjaan dengan KPK menggarap Awarding SPI 2022, 2023 dan 2024 selama 3 tahun berturut2, Kementerian Komunikasi dan Informasi, Kementerian Kesehatan, Kementerian KLHK, BPIP, BPH Migas, BKKBN, Bank Mandiri, Bank BNI, Jasamarga.
Lebih khusus PT Argo Pesona Indonesia dalam Event MTQ pernah mengerjakan sebanyak 10 kali mulai dari tingkat Provinsi, Nasional sampai Internasional.
Diantaranya, MTQ Provinsi Jabar tuan rumah Kab Bekasi 2024 dan Kabupaten Bandung 2025, MTQ Provinsi Jambi di Kabupaten Sarolangun 2023, MTQ Provinsi Maluku di Kabupaten Kepulauan Tanimbar 2022, STQH Provinsi Kaltim di Balikpapan 2024 dan 2025, STQH Nasional di Jambi 2023, MTQ Nasional 2024 di Kaltim, MTQ Internasional di Jakarta 2025, dan MHQ Tunanetra Tingkat Internasional di Jakarta utk pertama kali di Dunia.
Dari pengalaman tersebut PT Argo Pesona Indonesia memiliki segudang pengalaman event MTQ secara khusus di berbagai level dan memiliki kelayakan memegang pergelaran Event STQH Nasional 2025 di Sultra Kendari
“Semoga pelaksanaan STQH Nasional 2024 di Sultra yang dilaksanakan pada tgl 9 - 18 Oktober dapat berjalan dengan lancar dan hikmad sesuai dengan syiar nya sebagaimana tujuan STQH itu sendiri,”Tutup Galih.