Karena, ucapan yang dilontarkannya sangat membahayakan dalam kondisi permasalahan timah di Bangka Belitung saat ini.. Dirinya diduga telah memprovokasi warga untuk mendemo PT Timah.
Salah satu kecaman keras dan menyesali ucapan yang dilakukan Yogi Maulana datang dari Drs. Subri MM, CHL yang mengaku sebagai Ketua Forum Bangka Belitung Menggugat (BBM).
"Kami sangat menyesalkan ucapan seorang oknum anggota DPRD Bangka Belitung yang memprovokasi warga untuk mendemo PT Timah," tukas Subri kepada SimpulIndonesia.com, Jum’at (3/10/2025) malam.
Ungkapan oknum anggota DPRD Babel dari Partai Gerindra itu, kata Sobri dengan menyebut kebijakan penertiban tambang rakyat yang dilakukan Satgas Timah merugikan perekonomian masyarakat adalah ucapan yang tidak berdasar.
Sebagai wakil rakyat, oknum Anggota Dewan itu seharusnya mendamaikan dan mendinginkan masyarakat yang rencananya akan berdemo besar-besaran di kantor PT. Timah yang akan dilakukan pada hari Senin (6/10/2025). Bukan atau jangan untuk memanas-manasi warga.
“Sebagai wakil rakyat, oknum anggota dewan itu seharusnya mendamaikan, jangan lah memanas-manasi warga,” ujarnya.
Menurut Subri, sebelumnya di beranda Facebook dengan akun Fb Yogi Maulana H Yusuf, seperti dilansir berbagai media massa, bahwa Yogi menganggap operasi besar-besaran tersebut sebagai tindakan yang merampas mata pencaharian rakyat.
Selain itu juga, Yogi menilai harga timah yang ditetapkan PT Timah sangat rendah dan tidak wajar.
“Kalau tambang diobrak-abrik PT Timah, dibayar dengan harga ngerampok, gimana ekonomi Babel tidak lumpuh, gimana rakyat tidak menjerit,” tulis Yogi dalam akun fbnya.
Seperti yang pernah diberitakan sebelumnya oleh SimpulIndonesia.com, Kamis (2/10/2025) lalu dengan judul “Seruan Nepalkan PT Timah di Tik Tok : Jejak Buram Yang Diduga Bermain Pasir Timah"
Sementara itu, lanjut Subri setelah pernyataan tersebut viral, pada tanggal 1 Oktober 2025 di salah satu media online menurunkan berita bahwa Yogi Maulana telah menghapus postingan yang banyak dibaca warganet tersebut.
Media ini menurunkan berita dengan judul “Anggota DPRD Babel, Yogi Maulana Hapus Postingan Kontroversial Ajak Masyarakat Demo dan Tuding PT Timah Pintar Bersandiwara”.
Meski postingan itu telah dihapus, kata Subri, jejak digital postingan itu masih bisa didapat dan telah banyak dibaca masyarakat.
“Ini prilaku yang tidak baik diperlihatkan seorang anggota dewan. Saya menyadari bahwa anggota DPRD itu adalah penyambung lidah rakyat tapi bukan untuk hal hal yang cenderung menyesatkan,” tegas Subri.
Menyikapi tentang keberadaan Satgas Halilintar Timah bentukan Pemerintah Pusat, Subri menilai bahwa hal itu adalah Langkah yang tepat diambil pemerintah untuk tertibnya tata niaga pertimahan di Bangka Belitung.
“Sebagaimana kita ketahui bahwa Satgas itu dibentuk dengan tujuan menyelamatkan PT Timah dari banyaknya kebocoran dan permainan kotor para pelaku tambang dan kolektor timah,” paparnya.
Disisi lain, Subri menyebutkan bahwa dirinya tidak bisa memastikan apakah postingan Yogi Permana berkaitan dengan terganggunya usaha Yogi di bidang pertambangan timah.
“Ya, sempat kita dengar banyak warga yang menyebut bahwa dia juga memiliki usaha tambang dan apakah operasi yang dilakukan Satgas Timah menganggu usaha dia ? Saya tidak bisa memastikannya,” tutur Subri yang juga salah satu tokoh pemuda di Bangka Belitung.
Namun apakah berkaitan atau tidak, kata Sobri, seharusnya seorang anggota dewan jangan berbicara sembarangan.
“Untuk itu saya berharap, kiranya Dewan Kehormatan DPRD dapat memanggil anggota Fraksi Gerindra ini dan memperingatkan agar seorang anggota DPRD itu harus berbicara santun dan menyejukkan,” ujar Subri.
Subri juga memastikan bahwa posting yang di unggah itu tidak mungkin intruksi partai. Karena hal itu bertentangan dengan penegasan Presiden RI Prabowo Subianto.
Presiden dengan tegas menyampaikan, mulai tanggal 1 September 2025, telah memerintahkan TNI, Polri hingga Bea Cukai untuk membuat operasi besar-besaran di Bangka Belitung. Prabowo mengindikasikan 80 persen hasil timah diselundupkan.
Begitu juga Ketua DPRD Babel Minta PT Timah Tunda Aktivitas dan Tarik Ponton.
“Mulai tanggal 1 September 2025 kemarin saya perintahkan TNI, Polri, Bea Cukai bikin operasi besar-besaran di Babel. Selama ini, hampir 80 persen hasil timah diselundupkan, 80 persen kita, kita tutup dan penyelundupan macam-macam, ada yang pakai kapal, ada yang pakai Ferry, sekarang tutup tidak bisa keluar, sampai kapanpun tidak bisa keluar,” ungkapnya.
Sebagaimana diketahui, dalam narasi pada video itu, terdengar ajakan agar aksi demonstrasi mendatang lebih keras dibanding sebelumnya yang digelar di DPRD dan dinilai gagal.
"Nepalkan kantor PT Timah,"begitu suara narasi yang terdengar jelas dalam video di TikTok tersebut.
Tidak hanya sebatas itu saja, akun yang sama juga mengunggah konten lebih ekstrem: "Menolak semua info kecuali ngebom PT Timah."
Unggahan itu sempat viral dan telah ditonton lebih dari belasan kali dan menuai reaksi keras dari Warganet.
“Apa pun masalahnya, narasi demo dengan seruan ‘Nepalkan’ itu berbahaya. Jangan sampai Bangka Belitung kacau hanya karena persoalan tambang,” tulis seorang netizen.
Namun sebagian lain mengekspresikan simpati terhadap nasib penambang kecil, meski menolak cara-cara ekstrem yang berpotensi mengarah ke kekerasan.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi baik dari Yogi maupun DPD/DPP Partai Gerindra terkait polemik tersebut.
Hingga kini, belum ada sikap resmi dari Partai Gerindra terkait pernyataan Yogi Maulana. Padahal, sebagai partai besar yang kerap mengusung narasi nasionalisme dan supremasi hukum, publik menanti langkah tegas dari internal partai.
Perlu diingat, Bangka Belitung saat ini butuh kesejukan politik, bukan api provokasi. (Aimy).