Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Polemik Isu Penutupan Pablik Porang di Bulukumba, Pemuda Muhammadiyah Turut Angkat Bicara!

Kamis, 03 Juli 2025 | 15.46 WIB Last Updated 2025-07-03T08:49:23Z
Amran, Ketua Pemuda Muhammadiyah Bulukumba

SIMPULINDONESIA.com_Bulukumba -- Ketua Pemuda Muhammadiyah Bulukumba, Amran turut angkat bicara terkait isu penutupan pabrik porang yang belakangan mencuat di tengah masyarakat.

 

Menurutnya, keberadaan industri porang merupakan salah satu inovasi penting dalam meningkatkan pendapatan petani dan membuka lapangan kerja bagi masyarakat, khususnya pemuda di Kabupaten Bulukumba.

 

"Bertani porang adalah cara tepat untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Bahkan kini, porang bukan lagi sekadar tanaman tumpang sari, melainkan telah menjadi primadona bagi para petani karena didukung oleh masuknya investor dan hadirnya pabrik di beberapa titik," ujar Amran pada 02 Juli 2025 kemarin di Dampang.

 

Diketahui, saat ini terdapat tiga pabrik porang yang beroperasi di wilayah Polewali, Mariorennu, dan Desa Dampang. Industri ini disebut telah menyerap tenaga kerja lokal dalam jumlah signifikan.

 

"Sebagai contoh, pabrik porang di Desa Dampang mempekerjakan lebih dari 100 anak muda yang sebelumnya menganggur. Mereka bekerja hanya delapan jam per hari dengan penghasilan di atas tiga juta rupiah per bulan. Ini dampak nyata yang positif, sangat disayangkan jika ada oknum yang mencoba menggagalkan upaya ini," tegasnya.

 

Amran mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya pemuda, untuk mendukung keberadaan pabrik porang dengan tetap mengedepankan kontrol dan solusi positif terhadap segala permasalahan yang mungkin muncul. Terkait dengan kelengkapan dokumen lingkungan seperti IPAL dan AMDAL.

 

Ia menegaskan bahwa hal tersebut merupakan tanggung jawab Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK).

 

"Saya kira ini tugas DLHK untuk mempercepat proses perizinan sesuai dengan regulasi yang berlaku. Di sisi lain, saya mendorong para pelaku usaha untuk terus berinovasi, misalnya dengan mengolah limbah menjadi kompos atau pupuk organik cair yang bermanfaat bagi petani," paparnya.

 

Kesempatan tersebut Amran menekankan pentingnya pembentukan asosiasi petani porang agar keberadaan industri ini dapat memberi nilai tambah lebih besar di tingkat lokal.

 

"Saat ini petani sudah merasakan manfaatnya. Mereka tinggal memilih pabrik untuk menjual hasil panennya. Tapi kedepan, asosiasi ini penting agar tidak ada lagi petani yang harus mengekspor porang mentah keluar daerah. Kita sudah punya pabrik sendiri," jelasnya.

 

Ia turut mengingatkan para pengusaha untuk memperhatikan aspek keselamatan dan kesejahteraan karyawan demi terwujudnya hubungan kerja yang sehat dan saling menguntungkan.

 

"Pemuda Muhammadiyah Bulukumba mendukung penuh langkah pemerintah dalam menjaga keberlanjutan pabrik porang. Evaluasi dampak lingkungan harus terus dilakukan secara berkesinambungan agar industri ini tidak justru merugikan," pungkas Amran.
×
Berita Terbaru Update