Kegiatan bertema “Workshop Pemahaman Terkait Koding/Deep Learning” ini menghadirkan Dr. Muhammad Yusran, S.Kom., M.Kom., C.STP., C.ET., C.HL., C.H.Tech. sebagai narasumber.
Bertempat di ruang guru SMAN 4 Bulukumba, guru lintas mata pelajaran berkumpul untuk mendalami konsep koding, penerapan AI dalam pembelajaran, serta perancangan lesson plan yang adaptif.
Dr. Yusran membuka sesi dengan mengajak peserta merenungkan tantangan pendidikan modern.
“Anak-anak kita hidup di dunia penuh teknologi. Kita wajib memandu mereka, bukan sekadar menonton,” katanya.
Ia memaparkan bagaimana koding melatih logika dan AI membantu personalisasi pembelajaran.
Para guru dibagi menjadi kelompok untuk merancang ide pembelajaran berbasis proyek.
Mereka bereksperimen dengan aplikasi pendukung seperti ChatGPT, Canva Magic, dan Gemini, sembari mendiskusikan etika penggunaan AI di kelas.
Muh. Basri, S.Pd., M.Pd., Wakasek Kesiswaan SMAN 4, menilai pelatihan ini sangat membantu.
“Banyak guru belum percaya diri dengan AI. Setelah workshop ini, mereka bisa melihat AI sebagai mitra pengajaran,” ungkapnya.
Kepala UPT SMAN 4 Bulukumba, Suarti, S.Pd., menekankan pentingnya inovasi.
“Kami berterima kasih atas kehadiran Pak Yusran. Ini bagian dari komitmen kami meningkatkan kualitas layanan pendidikan,” katanya.
Dwiyanto, S.Pd., M.Pd., guru senior SMAN 4, menambahkan bahwa pelatihan ini membekali guru dengan strategi baru.
“Kami sekarang punya ide lebih konkret untuk membuat pembelajaran interaktif dan relevan,” ujarnya.
Hj. Hartati, S.Pd., M.Pd., Pengawas Pembina, yang turut hadir, memuji semangat guru-guru.
“Ini bukti kemauan berubah dan berkembang. Pemerintah mendukung penuh kegiatan yang mengasah literasi digital dan kolaborasi seperti ini,” katanya.
Acara ditutup dengan komitmen bersama untuk terus berbagi praktik baik. Dr. Yusran mengingatkan,
“AI bukan pengganti guru. Justru memperkuat peran kita sebagai pendidik yang kreatif, kritis, dan empatik.”
Laporan : A.R., BTKR.