KENDARI__SIMPULINDONESIA.COM,— Lembaga Ikatan Mahasiswa Aktivis Lintas Kampus (Imalak) Sulawesi Tenggara (Sultra) mendesak Polresta Kendari untuk segera menangkap pelaku dugaan pemukulan terhadap seorang pengunjung Hotel Millennium Kendari. Kamis (20/11/2025).
Insiden tersebut sebelumnya menimpa seorang tamu hotel yang diduga dianiaya oleh orang yang bekerja membantu di hotel tersebut saat mengikuti kegiatan pelatihan. Rabu (19/11/2025).
Ketua Umum Imalak Sultra, Ali Sabarno, menegaskan bahwa tindakan kekerasan terhadap tamu hotel tidak boleh dibiarkan.
Ia meminta aparat kepolisian bertindak cepat dan memproses pelaku sesuai hukum yang berlaku.
“Kami menuntut Polresta Kendari segera menangkap pelaku dan memprosesnya sesuai hukum. Kekerasan terhadap tamu hotel tidak bisa dibiarkan,” tegasnya pada Kamis (20/11/2025).
Ia juga menyoroti dugaan tidak adanya petugas keamanan (security) yang bertugas di Hotel Millennium pada saat peristiwa terjadi.
Hal ini, menurutnya, menunjukkan potensi kelalaian pihak manajemen hotel dalam memberikan rasa aman kepada pengunjung.
“Hotel adalah tempat pelayanan publik. Jika manajemen gagal menjamin keselamatan tamu, termasuk menyediakan pengamanan yang memadai, maka pihak hotel tidak bisa lari dari tanggung jawab,” jelas Ali.
Selain menekan pihak kepolisian, Imalak Sultra juga mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati jika memilih menginap di Hotel Millennium mengingat adanya dugaan kelalaian dalam standar keamanan.
Imalak menegaskan akan terus mengawal proses hukum hingga tuntas serta mendesak pihak hotel memberikan klarifikasi resmi dan langkah konkret agar kejadian serupa tidak terulang.
“Ini bukan sekadar kasus penganiayaan, ini soal hak tamu untuk merasa aman di fasilitas publik,” tutupnya.
Kronologi Kejadian Berdasarkan Kesaksian Korban
Diberitakan sebelumnya, Saat dikonfirmasi, Manager Hotel Milenium Kendari, Ati, menjelaskan bahwa dua orang yang diduga melakukan penganiayaan tersebut bukanlah karyawan tetap hotel, namun hanya membantu bagian engineering dalam memperbaiki router.
“Masalahnya itu kan bukan karyawan saya. Kalau yang memukul itu dua orang itu, itu kan kebetulan dia bantu engineering saya untuk perbaiki router di atas,” ujarnya melalui WhatsApp, Rabu (19/11/2025).
Ia juga membantah isu penyewaan preman dalam insiden tersebut.
“Tapi untuk terkait dia sewa preman atau apa, tidak ada,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia mengaku bahwa dirinya tidak berada di lokasi saat kejadian sehingga hanya mengetahui peristiwa tersebut berdasarkan laporan staf.
“Dan pemukulan itu pun, kalau menurut kesaksian anak-anak, karena kebetulan saya juga tidak ada di tempat. Jadi saya bingung juga mau bicara klarifikasi bagaimana,” tutupnya.



