(Penyuluh Agama KUA Bontobahari)
Diskusi kecil terjadi antara kami, para rekan sekantor, seusai melayat almarhumah Hj. Nurhayati binti Halaking pada Jumat, 07 November 2025 di Karassing, Kecamatan Herlang. Obrolan yang awalnya ringan, kemudian mengalir pada topik seputar public speaking, khususnya mengenai variasi penutup ceramah atau pidato.
Almarhumah adalah ibunda dari St. Suhaeni, rekan penyuluh yang bertugas di KUA Kajang, sehingga suasana duka hari itu juga menyatukan kami dalam percakapan tentang pengalaman masing-masing selama menghadiri berbagai kegiatan keagamaan.
Kepada kawan-kawan, saya menyampaikan bahwa apa yang saya jelaskan bukanlah fatwa, melainkan sekadar pengamatan pribadi berdasarkan apa yang sering saya dengar ketika menghadiri acara-acara resmi maupun keagamaan. Saya mencatat bahwa teks penutup ceramah ternyata cukup beragam, tidak hanya dipengaruhi kebiasaan para penceramah, tetapi juga kadang terkait dengan latar belakang organisasi masyarakat atau afiliasi keagamaan masing-masing.
Dengan demikian, teks penutup ceramah dapat menjadi salah satu identitas seorang penceramah. Namun saya kembali menegaskan kepada mereka, bahwa apa yang saya kemukakan bukanlah sebuah ketetapan hukum, melainkan bentuk berbagi pengalaman semata.
A. Penutup Ceramah atau pidato
Ini digunakan kalangan masyarakat umum. Tidak memperkenalkan diri asal afilisinya terhadap salah satu ormas
وَبِاللهِ التَّوْفِيْقُ والهِدَايَةُ وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Wabillahi taufiq wal hidayah
Biasanya digunakan oleh kader BKPRMI yang berlatarbelakang Muhammadiyah.
بِاللَّهِ فِي سَبِيلِ الْحَقِّ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Billahi fii sabililhaq fastabiqul khairat
C. Penutup Ceramah atau pidato
Berikut teks penutup yang biasanya digunakan oleh kader BKPRMI yang berlatarbelakang atau yang warga NU.
بِاللَّهِ فِي سَبِيلِ الْحَقِّ وَاللّٰهُ الْمُوَفِّقُ اِلَى اَقْوَمِ الطَّرِيْقِ وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Billahi fii sabililhaq fastabiqul khairat, Wallahul muwafiq ila aqewamit thariq
D. Penutup Ceramah atau pidato
Biasanya penutup ini umumnya digunakan oleh warna NU
وَاللّٰهُ الْمُوَفِّقُ اِلَى اَقْوَمِ الطَّرِيْقِ وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Wallahul muwafiq ila aqewamit thariq
E. Penutup Ceramah atau pidato
Biasanya digunakan oleh warga persyerikatan Muhammadiyah, khususnya kader IMM
بِاللَّهِ فِي سَبِيلِ الْحَقِّ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Billāhi fī sabīlilhāq fastabiqul khairāt
F. Penutup Ceramah atau pidato
Biasanya digunakan oleh warga / kader DDI (Darud Da’wah Wal Irsyad)
وَبِاللهِ التَّوْفِيْقُ وَالْهِدَايَةُ وَالسَّعَادَةُ وَالْإِرْشَادُ وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Wabillahi taufīq wal hidāyah wassa'ādah wal irsyād
G. Penutup Khutbah pertama pada Jumat
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Aqūlu qaulī hādzā wa astaghfirullāha lī wa lakum, fastaghfirūhu innahū huwal ghafūrur raḥīm.




