Pemindahan itu sendiri lantaran setelah menjadi sorotan publik dan sempat viral di berbagai platform media sosial.
Sedangkan proses pengosongan dari Kapal kayu KM Indah Jaya atau pemindahan muatan BB ke Kapal Kayu lain yang kemudian di bawa ke Pos TNI AL Pangkalbalam Pangkalpinang dilakukan pada Jumat (13/6/2025) sore.
Yang menarik, pemindahan muatan ini tak berlangsung diam-diam. Sejumlah awak media diundang secara langsung untuk menyaksikan proses tersebut.
Tindakan ini dianggap sebagai bentuk keterbukaan aparat terhadap penanganan kasus yang diduga melibatkan jaringan penyelundupan timah lintas negara.
Sebagaimana di ketahui bahwa KM Indah Jaya sendiri sebelumnya kandas di perairan Muara Pangkalbalam, Kota Pangkalpinang. Dimana untuk posisi kapal masih tak bergerak hingga kini.
Saat air laut surut, nyaris seluruh badan kapal terlihat di atas permukaan daratan. Hanya sebagian kecil buritan kapal yang menyentuh air ketika pasang tiba.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kapal tersebut gagal ditarik ke Pos TNI AL lantaran bobot muatan yang terlalu berat seluas melebihi kapasitas.
Upaya untuk meringankan kapal dengan menurunkan sebagian timah pun tak membuahkan hasil. Akhirnya, pihak TNI AL memutuskan untuk memindahkan seluruh muatan timah secara bertahap ke kapal lain, demi kelancaran proses hukum.
SimpulIndonesia.com berusaha untuk mendapatkan informasi jumlah pasti Barang Bukti timah yang telah diamankan tersebut, namun sayangnya, meskipun pemindahan sudah berlangsung jumlah pasti timah masih dirahasiakan.
Tidak ada keterangan resmi dari Lanal Babel sejauh ini, karena kasus disebut masih dalam tahap penyelidikan dan pengembangan.
Dugaan sementara mengarah pada skema penyelundupan yang melibatkan jaringan besar lintas batas negara.
Salah satu sumber menyebutkan bahwa timah tersebut rencananya akan dikirim ke Singapura, yang dikenal sebagai pusat pemurnian logam mulia di dunia.
Hal ini memperkuat dugaan bahwa praktik ilegal ini bukan sekadar inisiatif lokal, melainkan bagian dari sindikat perdagangan gelap internasional yang telah lama menjadi perhatian publik dan aktivis lingkungan.
Hingga saat ini, masyarakat menaruh harapan besar pada keseriusan TNI AL dan aparat penegak hukum lainnya untuk menuntaskan perkara ini secara transparan.
Banyak pihak mendesak agar penanganan kasus ini tidak berhenti hanya pada pelaku lapangan, tetapi juga membongkar aktor-aktor besar yang selama ini mungkin bersembunyi di balik layar. (Aimy)
Sumber : KBO Babel.