Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

[ EKSKLUSIF! ] Pemateri Doktoral : Pelatihan Koding dan AI Wujudkan Sekolah Inovatif di Bulukumba

Minggu, 22 Juni 2025 | 09.07 WIB Last Updated 2025-06-22T02:07:18Z


SIMPULINDONESIA.com_BULUKUMBA - SMAN 1 Bulukumba menggelar In House Training bertema Koding dan Kecerdasan Artifisial (KKA) pada Kamis, 19 Juni 2025.

Pelatihan sehari penuh ini dirancang interaktif, dengan peserta guru dibagi dalam kelompok praktik pemrograman dan diskusi etika AI.

Dari pengenalan bahasa pemrograman hingga simulasi aplikasi cerdas, suasana belajar dipadu kolaborasi antarpeserta dan bimbingan langsung pemateri.


Kelompok 1 & 2 membuktikan bahwa tugas administratif dapat menjadi karya digital yang efisien.

Dengan pemanfaatan AI Google Gemini dan ChatGPT, mereka mengoptimalkan penyusunan modul ajar, LKP, hingga jurnal pembelajaran.

Sementara itu, Kelompok 3 & 4 berlayar kreativitas visual dengan memanfaatkan Canva Magic Studio dan AI visual lainnya, menggunakan akun Belajar.id dari pemerintah.


mereka meramu media pembelajaran interaktif : infografis, ilustrasi yang menghidupkan imajinasi, hingga naskah video pembelajaran.

“Saya Gaptek! bukan lagi alasan, kita semua bisa belajar. Mulailah dari 10 menit sehari, gunakan alat seperti Scratch, Canva, ChatGPT,” ujarnya sambil membagikan berbagai platform pembelajaran gratis yang dapat langsung diakses guru.

Kegiatan ini juga mendapat dukungan antusias dari Penerbit Erlangga, yang hadir langsung melalui Pimpinan Erlangga Cabang Bulukumba, Bapak Pranata.


Dalam sambutannya, beliau menyatakan bahwa Erlangga siap menjadi mitra strategis dalam mengembangkan pendidikan berbasis teknologi.

Sebagai bentuk dukungan konkret, Penerbit Erlangga memfasilitasi uji coba langsung aplikasi pembelajaran koding dan kecerdasan artifisial yang dapat dimanfaatkan peserta selama pelatihan.

Fasilitas ini memberi pengalaman langsung bagi guru untuk mengenal potensi alat bantu pembelajaran berbasis AI.

Tak hanya dikenal sebagai penyedia buku pelajaran berkualitas, Erlangga menunjukkan peran aktif dalam transformasi digital pendidikan, dengan menyediakan platform pembelajaran modern dan mendukung guru untuk beradaptasi di era Society 5.0.

Ini adalah bukti nyata kolaborasi yang menginspirasi.


Sebagai pemateri utama, SMAN 1 mengundang Dr. Muhammad Yusran, S.Kom., M.Kom., C.STP., C.ET., C.HL., C.H.Tech., seorang akademisi, praktisi teknologi pendidikan, dan pembina generasi muda yang dikenal luas sebagai salah satu motor perubahan pendidikan teknologi di Bulukumba.

Sosoknya dikenal komunikatif saat memimpin pelatihan : sambil menjelaskan konsep abstrak, Yusran kerap mencontohkan langsung baris-baris kode kepada peserta, kemudian memantik diskusi kritis tentang implikasi AI.


Dr. Muhammad Yusran : Guru Teknologi dan Penggerak Inovasi


Dr. Muhammad Yusran Yusuf (panggilan akrab Yusran) memang bukan nama asing dalam dunia pendidikan Teknologi Informasi di Sulawesi Selatan.

Ia memulai pengabdiannya sebagai Ketua Program Keahlian TKJ di SMK Pepabri Bulukumba (2009–2016).

Di sanalah ia merintis berbagai aplikasi teknologi, tak hanya untuk sekolah tetapi juga untuk kebutuhan masyarakat desa.


Pengalaman berharga ini menjadi fondasi kuat baginya untuk terus tumbuh sebagai pendidik inovatif.

Kini, ia menjabat sebagai Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMAN 15 Bulukumba, dengan pangkat IV.a dalam karier ASN PNS.


Dr. Yusran lolos seleksi CPNS guru TIK dan bertugas di SMAN 2 Bulukumba, namun tetap menjadi ketua program keahlian TKJ di Pepabri hingga 2017.

Di tahun 2013, Yusran mendirikan komunitas kejuruan bernama HACKER-82 Community yang saat peresmiannya, dibuat pameran IT dengan menampilkan produk Anti Virus dan sebuah PC yang dirakit berbahan kayu.


Pengalamannya membina program kejuruan membuat ia menjadi salah satu pionir eksistensi Jurusan TKJ di SMKN 3 Bulukumba.


Kini, di sekolah barunya (SMAN 15), Yusran masih aktif mengembangkan literasi digital, ia mendirikan eskul IT School disana.


Di luar tugas dinas, jiwa pengabdian Dr. Yusran meluas ke berbagai organisasi.

Ia adalah Ketua Ranting PGRI SMAN 15 Bulukumba (2021–2025), pengurus MGMP TIK dan IGI, serta Koordinator Guru Penggerak Angkatan 11 Kabupaten Bulukumba.

Ia turut serta dalam program unggulan “Satu Sekolah Satu Programmer” Disdik Sulsel, dan membina dua komunitas teknologi sekolah : Hacker-82 Community serta IT School, membuktikan komitmennya pada pengembangan talenta muda.





Hal ini menegaskan perannya sebagai fasilitator perubahan dalam komunitas pendidikan lokal.

Dr. Yusran merupakan seorang guru profesional mata pelajaran Informatika yang telah mengantongi sertifikat pendidik, dedikasinya pada bidang ini telah diakui secara nasional.

Ia adalah salah satu dari hanya 250 orang terpilih (dari lebih dari 8.000 pendaftar basic IT dan 1.000 pendaftar non-IT se-Indonesia) yang menjadi fasilitator Bimtek Informatika Kemendikbudristek di Jakarta pada tahun 2023, sebuah pencapaian yang luar biasa, mengingat ketatnya seleksi.


Keahliannya kembali diakui pada tahun 2024, di mana ia terpilih lagi untuk Bimtek Perubahan Informatika, dengan peminat yang lebih banyak dan jumlah peserta yang lolos kurang dari 230 orang.

Tak hanya itu, Dr. Yusran juga memiliki serangkaian sertifikasi pendukung kompetensi diri, baik dari dalam maupun luar negeri, yang semakin memperkuat posisinya sebagai pakar. Beberapa di antaranya meliputi:


- Certified Spiritual Teaching Protection (C.STP.)
- Certified Education Trainer (C.ET.)
- Certified HypnoLeadership (C.HL.)
- Certified HypnoTeaching Practitioner (C.H.Tech.)
- Sertifikasi Nasional Pengajar Pelatihan Koding & AI – Kemendikbudristek (2025) – dengan predikat “Amat Baik”
- Puluhan sertifikat dari pelatihan teknologi bersama Acer Edutech, Hacker-82, KOMBEL, Kemdikbudristek, FKPPO-GI, dan lainnya.

Deretan karya inovatifnya adalah bukti nyata konsistensinya dalam berinovasi, di antaranya :


- ANVIR SMK Pepabri
- Aplikasi Penjualan & Absensi Wajah
- Sistem Aset dan SIAKAD Sekolah
- Multimedia Qur’an Hadis (Adobe Animate)
- Sistem Login Komputer IoT, dan
- Aplikasi Layanan Konseling (BK Digital).

Karya-karya ini tak hanya teoritis, melainkan telah diterapkan dan memberi dampak nyata.

"Teknologi hanyalah alat. Dalam menciptakan kolaborasi dan motivasi siswa, guru tetap yang terpenting," ungkapnya.


Tak berhenti di bidang pendidikan dan teknologi, ia juga mengabdi pada masyarakat melalui peran sosial dan budaya.

Dr. Yusran berperan sebagai Bendahara Perpani Bulukumba (panahan), anggota pengurus KKBL Kajang, serta pernah mengemban tugas di Panwaslu Kecamatan Ujung dan Bawaslu Kabupaten Bulukumba.


Yang menarik, keilmuan Dr. Yusran menjangkau berbagai disiplin dengan cepat, dari sosial, budaya, sistem digital, hingga keamanan siber.

Tak heran, di tingkat nasional ia kerap menjadi fasilitator pelatihan cyber-security dan sistem keamanan digital, sekaligus pembicara reflektif dalam forum-forum pendidikan.


Ini menunjukkan kapasitasnya sebagai pemikir holistik yang mampu menghubungkan berbagai domain ilmu.

Meskipun telah menorehkan banyak prestasi dan penghargaan, ia selalu hadir di tengah komunitas sebagai pembelajar. 

“Apapun jabatan, pangkat, dan gelar kita, jika bukan pada tempatnya, tanggalkan semua. Kita duduk tanpa perbedaan,” ungkapnya.


Jejak profesional Yusran di dunia pendidikan IT terbilang gemilang. Ia meraih gelar Doktor Media Pembelajaran dari UIN Alauddin Makassar (2024).

Dalam penelitian doktoralnya, ia mengembangkan Multimedia Interaktif berbasis Adobe Animate untuk pembelajaran Al-Qur’an Hadis di kelas XII.

Antusiasme pada pemrograman juga mendorong ia dan anggota komunitas Hacker-82 mengembangkan aplikasi antivirus pertama bernama AnVir TKJ SMK Pepabri Bulukumba pada 2013.


Pasca itu, komunitasnya melahirkan proyek-proyek kreatif : pembentukan komputer portabel dari kayu dan PC berbahan paralon PVC berbentuk Kapal (implementasi Pinisi sebagai simbol daerah), hingga aplikasi penggerak kursor komputer menggunakan gerakan mata.

Meski memiliki prestasi gemilang, rekan-rekan menggambarkan Yusran sebagai sosok rendah hati.

Ia sering menegaskan bahwa keberhasilan guru tidak diukur dari gelar, melainkan dari dampak terhadap siswa.


Hal ini terlihat ketika ia membentuk eskul IT School di SMAN 15 Bulukumba; forum tersebut ia rancang bukan hanya untuk mengajar teknologi, tetapi juga menumbuhkan karakter kolaboratif di kalangan siswa.

Bukti nyata dampak keberadaannya di Bulukumba terekam jelas. Penghargaan dan pujian yang baik layak tersemat disetiap langkah pengabdiannya :

“Bulukumba patutnya bangga dengan kehadiran sosok cendekiawan, inovatif dan aktivis seperti Dr. Muhammad Yusran M.Kom.”


Bagi sekitarnya, yang paling membekas dari sosoknya bukan hanya dari deretan gelar atau jabatannya, melainkan dari karakternya yang memanusiakan manusia.

Ia tidak pernah menonjolkan diri. Dalam berbagai forum, ia memilih duduk bersama, mendengarkan, dan mengajak semua peserta setara.


Yang istimewa, di balik semua itu, Dr. Yusran justru berusaha menyembunyikan identitas dirinya. Ia tak pernah merasa perlu menunjukkan jabatan atau deretan gelar yang disandang.

Dalam berbagai forum, ia lebih sering hadir sebagai rekan diskusi, bukan tokoh utama. Kerendahan hati inilah yang justru menjadi kekuatannya, membuat setiap interaksi dengannya terasa setara dan membangun.


Dr. Yusran juga dikenal telah membina banyak kader muda yang kini tumbuh menjadi pribadi yang mandiri, kompeten, dan sukses, baik di bidang pendidikan, IT, bisnis, maupun pengabdian sosial.

Ia tidak hanya mengajarkan teori, tetapi menyalakan semangat belajar dan mempercayai potensi anak-anak muda.

Beberapa di antaranya bahkan telah menjadi pelatih, pendidik, pembuat aplikasi, hingga pembicara tingkat provinsi.

Ini adalah warisan terbesarnya : membentuk generasi penerus yang berdaya.

“Menjadi pendidik hebat tidak harus tampil hebat. Yang penting adalah berdampak dan memberdayakan,” pungkasnya.



Metode Pelatihan Interaktif dan Etika AI


Dalam IHT KKA tersebut, metode pembelajaran yang digunakan mengikuti spirit learning by doing.

Peserta tidak hanya mendengarkan paparan, tetapi langsung praktik menulis kode dan membangun proyek mini berbasis AI.

“Saya tekankan, guru harus paham konsep coding dasar sebelum mengajarkan kecerdasan buatan,” ujar Yusran.


Usai sesi teknis, ia memimpin diskusi kelompok mengenai etika pemakaian AI, misalnya tanggung jawab saat mengajar menggunakan aplikasi otomatis, dan pentingnya kepekaan sosial dalam merancang teknologi pendidikan.

Suasana pelatihan juga menyemangati kerja sama antarpeserta. Di setiap kelas praktik, setiap guru saling berbagi pengalaman.

Semangat kolaboratif ini tercermin saat sesi penutupan, guru-guru memuji bahwa metode praktikal dan diskusi mendalam membuat pelatihan terasa relevan dan menyenangkan.

Keberhasilan IHT ini tak lepas dari simfoni dukungan dan apresiasi dari berbagai pihak.

Kepala SMAN 1 Bulukumba, H. Rusli, S.Pd., M.Pd., mengungkapkan rasa syukurnya yang mendalam.

“Ini kegiatan yang sangat relevan dan membuka wawasan. Semoga menjadi pemantik transformasi digital pembelajaran di sekolah,” ujarnya, penuh harap.

Semangat juga datang dari Kepala Cabang Dinas Wilayah V, H. Arafah, S.P., serta Pengawas Pembina, Sumardi, S.Pd., M.Pd., yang kehadirannya menjadi peneguh komitmen bersama.

Dr. Muhammad Yusran menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus kepada keluarga besar SMAN 15 Bulukumba.

Dukungan rekan-rekan guru serta tenaga kependidikan menjadi energi utama dalam setiap langkah inovasi yang ia tempuh.

Secara khusus, ia menyampaikan penghargaan kepada Kepala SMAN 15 Bulukumba, Ibu Jusrianti, S.Si., M.Pd., yang selalu memberi ruang, kepercayaan, dan dukungan penuh untuk terus bertumbuh dan berbagi inspirasi, baik di dalam maupun di luar sekolah.

Ini adalah bukti bahwa ekosistem pendidikan yang positif mampu melahirkan agen perubahan.

Pelatihan ini ditutup dengan refleksi hangat. Banyak guru mengaku baru kali ini memahami potensi AI dalam pendidikan secara langsung, bagaimana teknologi dapat menjadi sahabat, bukan ancaman.

Di penghujung pelatihan IHT KKA ini, yang terasa bukan hanya kemampuan baru yang dipelajari guru, melainkan semangat kolaboratif dan kesadaran bahwa teknologi selalu perlu sentuhan manusiawi.


Sumber : Data acara, wawancara dan profil Dr. Muhammad Yusran berdasarkan publikasi lokal dan dokumen resmi.

Laporan : A.R./BTKR.



×
Berita Terbaru Update