-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Iklan

Mudik Untuk Mengikat Buras, Begini Filosofi Buras Khas Sulsel!

Rabu, 19 April 2023 | 20.04 WIB | 0 Views Last Updated 2023-04-19T13:09:02Z


Simpulindonesia.com_ SULSEL,- Libur nasional dan cuti bersama lebaran kini ditetapkan tanggal 19-25 April 2023. Beberapa orang mulai melakukan mudik untuk pulang ke daerah masing-masing. Khusus di Sulawesi Selatan (Sulsel) beberapa orang menganggap mudik adalah cara meluapkan rindu dari lamanya hidup di perantauan atau sekedar kata pulang untuk membantu ibu mengikat buras atau burasa dalam istilah Bugis-Makassar (19/4/23).


Namun tahukah kamu bagaimana filosofi dari buras itu sendiri?


Buras merupakan salah satu makanan khas Sulawesi Selatan yang berbahan dasar beras dan santan yang dibungkus dengan daun pisang. Biasanya buras ini akan diikat dengan kencang menggunakan tali lalu direbus selama 2-4 jam. Makanan ini menjadi pendamping makanan berkuah pada saat momen hari raya. 


Melansir dari video tiktok @Nigelaid, burasa memiliki sejarah yang cukup unik karena pada zaman dahulu buras dihidangkan untuk lelaki Bugis dan Makassar yang merantau atau  berlayar ke pelosok nusantara untuk mengumpulkan uang panai’ yang mereka disebut dengan pelaut ulung (perantau handal). 


Dahulu, pelaut ini membawa nasi dengan lauk ikan. Namun ternyata makanan tersebut tak dapat bertahan lama dan cepat basi sehingga para wanita mencari solusi pengganti bekal dengan memasak beras ketan yang dibungkus daun pisang kemudian direbus lama agar tidak cepat basi. 


Buras biasanya akan dijumpai dengan bentuk pipih dengan dua bagian yang disatukan yang diartikan sebagai penyatuan dan solidaritas sehingga membentuk nilai sipakatau (saling menghargai), sipakalebbi (saling memuliakan) dan sipakainge’ (saling mengingatkan).


Oleh karena itu terdapat istilah sejauh mana engkau pergi, pulanglah untuk mengikat buras. Diartikan bahwa sejauh apapun seseorang merantau baik untuk bekerja atau menuntut ilmu maka jangan lupa adat budaya, keluarga, dan kampung halaman.


Citizen Reporter: Hasrini

Iklan

×
Berita Terbaru Update