Menurut Penyuluh Agama, Andi Jusriani, pendampingan ini sengaja dilakukan dengan mendatangi langsung kediaman calon jamaah haji. “Karena kondisi kesehatan yang dialami, diperkirakan CJH tersebut tidak bisa berangkat ke tanah suci sehingga ia melimpahkan keberangkatan hajinya kepada sang suami. Tentu proses ini tidak serta-merta, melainkan melalui tahapan administrasi,” jelasnya.
Kunjungan tersebut dihadiri oleh para penyuluh agama Islam KUA Bontobahari, yakni Abd. Halim Amsur, Rosnida, dan Andi Arisviarini.
Dalam kesempatan itu, Abd. Halim Amsur menegaskan bahwa mendampingi calon jamaah haji merupakan tugas yang sangat mulia. “Entah langkah yang mana yang kita lakukan, bisa jadi justru dari pendampingan ini Allah SWT memanggil kita ke rumah-Nya. Semua bernilai ibadah,” ujarnya penuh makna.
Ia juga menambahkan, saat ini para penyuluh agama di Bontobahari sedang menjalankan tugas di berbagai tempat. “Kami membagi diri, ada yang mendampingi CJH, ada yang menghadiri rapat lintas sektoral di kantor desa, dan ada pula yang menerima konsultasi di kantor KUA. Semua demi pelayanan umat,” tuturnya.
Pendampingan ini menjadi bukti nyata kehadiran penyuluh agama Islam dalam memberikan dukungan spiritual dan administratif kepada masyarakat, khususnya para calon tamu Allah yang akan menunaikan ibadah haji.
Kendati demikian, Kata Halim, kita tetap doakan kepada Ibu yang sedang sakit agar disembuhkan oleh Allah Swt dengan segala keajaibannya. aamiin
