Sebuah gelombang antusiasme rakyat kembali menggema di jantung Kota Pangkalpinang ibu Kota Provinsi Kepulauan Bangka. Belitung.
Dimana Paslon Independen MERDEKA resmi dideklarasikan sebagai peserta Pilkada Ulang Pangkalpinang 2025. Deklarasi pun akan berlangsung di Tugu Kerito Surong dari pukul 14.00 hingga 17.00 WIB.
Sebagai Ketua Tim Relawan MERDEKA, Sarpin, telah menyampaikan undangan terbuka kepada seluruh masyarakat Pangkalpinang untuk hadir dan merayakan momen yang menjadi sejarah di Kota Pangkalpinang bahan untuk Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
“Kami bukan siapa-siapa, tapi bersama rakyat, kami jadi kekuatan. MERDEKA hadir bukan karena mahar politik, tapi karena suara yang ingin didengar,” ujar Sarpin saat ditemui jejaring media KBO Babel di Posko Relawan Merdeka.
Tak seperti deklarasi pada umumnya yang penuh simbol elite, deklarasi MERDEKA terasa lebih organik. Di lengkapi panggung sederhana namun tertata apik, stan makan-minum gratis, door prize menarik dan foto booth untuk masyarakat.
Sejatinys, menjadi magnet tersendiri yang membedakan acara ini dari gaya politik lama yang kaku dan penuh formalitas.
Yang paling mencolok, sepanjang jalan utama Kota Pangkalpinang berubah menjadi lautan bendera putih bertuliskan MERDEKA. Sebuah visual yang menyampaikan pesan kuat: bahwa rakyat bisa bersuara, bahkan tanpa bendera partai.
Pantauan di lapangan, SimpulIndonesia.com ribuan relawan dan simpatisan dari berbagai kalangan hadir. Dari anak muda, ibu rumah tangga, hingga para pedagang kaki lima, semua bergabung dalam satu semangat yang sama : politik yang lebih bersih, lebih dekat, dan bebas dari kepentingan elite.
“Deklarasi ini bukan hanya seremoni, tapi pernyataan sikap. Kami ingin Pangkalpinang dipimpin oleh mereka yang lahir dari rahim rakyat, bukan dari ruang lobi partai,” ujar seorang relawan yang ikut memasang bendera sejak subuh.
Sementara itu, Sarpin menegaskan bahwa gerakan MERDEKA bukan gerakan antipolitik, melainkan gerakan pemulihan makna politik yang sejati yakni sebagai jalan perjuangan rakyat, bukan alat transaksi kekuasaan.
“Kami hadir tanpa beban, tanpa kontrak, tanpa sandera. Kami hanya membawa satu hal: harapan,” tutup Sarpin.
Dengan deklarasi ini, Paslon MERDEKA menandai babak baru dalam kontestasi politik lokal: bahwa kemenangan tak selalu ditentukan oleh logistik, tapi oleh legitimasi nurani rakyat. (Aimy)
Sumber : KBO Babel