-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Viral... Video Penangkapan Penambang ilegal di lokasi Perkebunan Sawit PT. GSBL

Jumat, 26 April 2024 | 23.06 WIB | 0 Views Last Updated 2024-04-26T16:08:26Z
SIMPULINDONESIA.com_ BANGKA BARAT,- Video proses penangkapan sejumlah penambang ilegal berskala kecil di area Hak Guna Usaha (HGU) PT. GSBL Dusun Ibul Lume, Desa Belo Laut, Kecamatan Mentok, Kabupaten Bangka Barat oleh sejumlah pria bertubuh kekar di area perkebunan kelapa sawit PT. GSBL Kecamatan Mentok Kabupaten kini menjadi viral di media sosial.

Video tersebut mempertontonkan aksi tak lazim penangkapan sejumlah penambang ilegal. Selain posisi tangan diborgol mereka diseret dan dipaksa masuk ke dalam mobil. Bahkan tak sedikit yang tersungkur ke kubangan lumpur.

Video yang berdurasi 1 menit 56 detik tersebut, terlihat sejumlah ibu-ibu disinyalir keluarga dari penambang berteriak histeris dan berusaha menghalau sejumlah pria diduga merupakan Satuan Pengaman (Satpam) dan pihak kepolisian dari Polres Bangka Barat.

“Pak tolong lah pak, masa kalian polisi nangkapnya kayak gini. Jangan kayak gini lah pak. Jangan cara kasar lah pak. Jangan kasar,” teriak salah satu wanita dalam vidio tersebut

Mereka layaknya penjahat kriminal, mereka para penambang digiring secara paksa kedalam kendaraan yang diduga milik Polres Bangka Barat.

“Tolong jangan kayak seperti itu lah pak menangkapnya. Secara baik baik saja lah,” kembali terdengar protes perempuan di dalam video tersebut 

Sementara sepanjang adegan penangkapan, juga terdengar isak tangis penambang yang diduga diperlakukan kurang manusiawi. Bahkan sampai ada yang mengucapkan lafas asma Tuhan.

“Laila hailallaah,” ucap seorang lelaki tua berambut putih, yang dari raut wajahnya sambil menahan sakit, yang diduga tangan nya sudah kena borgol.

Namun dramatisnya saat penangkapan mendapat perlawanan yang tidak berarti baik dari pihak keluarga penambang dan dari sesama para penambang.

 Sementara seorang yang diduga Polisi dengan mengenakan baju kemeja hitam bertuliskan CRIME HUNTER menganjurkan keluarga yang diamankan, agar ke Polres.

“Nanti ke kantor saja, langsung ke Polres, ” sebut salah satu pria didalam vidio tersebut.

“Ayo masuk mobil, langsung ke Polres,” teriak seseorang yang berada di TKP.

Sementara narasumber media ini mengakui, kalau penangkapan para penambang tersebut bukan hanya dari Satuan Pengaman PT GSBL saja, tapi dibantu empat orang dari aparat Kepolisian.

“Ada empat orang Polisi bang, dari Polres,” ungkap Narsum yang tidak mau menyebutkan namanya. 

Kendati fakta dilapangan menunjukan demikian, sayangnya Kapolres Bangka Barat AKBP Ade Zamrah menampik isu itu semua. 

Ia mengatakan, kalau penangkapan para penambang tersebut dilakukan oleh Satuan Pengaman (Satpam) PT GSBL.

Polres juga menepis pada drama penangkapan itu ada beberapa anggota polisi yang menggunakan kemeja hitam bertuliskan CRIME HUNTER.

“Setahu saya bukan Polres mas, itu Satpam GSBL yang melakukan penertiban,” kata Kapolres Bangka Barat Ade Zamrah, saat menjawab konfirmasi dari awak media.

Awak media juga sempat mempertanyakan adanya pria yang diduga sebagai anggota kepolisian dari Polres Bangka Barat. Pria tersebut tampak mengenakan kemeja hitam bertuliskan crime hunter sebagaimana keterangan narasumber dan bukti vidio yang beredar. Namun lagi-lagi Ade Zamrah menepisnya.

“Satpam GSBL mas terimakasih, Silahkan ke satpam GSBL ya mas,” tulisnya.

Menurut sumber google, Crime Hunter adalah sebuah tim khusus pemburu penjahat jalanan. Salah satu contoh yang dibentuk oleh Kapolrestabes Surabaya.

Sungguh menyedihkan, para penambang berskala kecil acap kali berbanding terbalik dengan tambang skala besar yang menggunakan alat berat.

Setidaknya di duga apa yang dilakukan penegakan hukum setempat justru mengarah ke penambang skala kecil. 

Sampai berita ini dipublikasi awak media tengah berupaya melakukan konfirmasi keterangan mengenai drama penangkapan seperti yang ada di video tersebut. (Aimy).

Iklan

×
Berita Terbaru Update