-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Ketua PW LIDMI Sulsel: Saatnya Pemuda Membangun Gerakan Kesadaran dan Kolaborasi untuk Menyelesaikan Problem Bangsa

Minggu, 11 Desember 2022 | 12.40 WIB | 0 Views Last Updated 2022-12-11T05:40:38Z


Simpulindonesia.com_ BULUKUMBA,- Ketua Pimpinan Wilayah Lingkar Dakwah Mahasiswa Indonesia Sulawesi Selatan (PW LIDMI Sulsel) menghadiri kegiatan Dialog Kepemudaan yang diadakan oleh PD LIDMI Bulukumba di ruang pola kantor Bupati Bulukumba, Sabtu (10/12/2022).

Dialog Kepemudaan tersebut mengangkat tema “Sumbangsih Nyata Organisasi Pemuda Intelektual Sebagai Harapan Ummat Dan Bangsa Ditengah Isu Gelap 2023”.

Ketua PW LIDMI Sulsel, Muhammad Ikram, S.Sos.I. turut menyampaikan sambutan dalam Dialog Kepemudaan tersebut. Ia mengungkapkan bahwa pemuda harus berkontribusi besar terhadap Negeri baik gagasan dan lainnya. 

“Sebagai pemuda tentunya harus berkontribusi baik bentuk ide gagasan maupun aksi nyata dan menjadi pelanjur estafet dalam tatanan kenegaraan. Itulah yang menjadi alasan kita semua untuk hadir dalam kegiatan kepemudaan hari ini, sebagai upaya untuk berjalan beriringan sebagai generasi muda,” ujarnya.

Muhammad Ikram mengungkapkan bahwa banyak problem yang kita hadapi saat ini yang membutuhkan solusi dari gerakan pemuda baik politik, agama, sosial dan lainnya.

"Masalah yang kita hadapi mungkin selama ini jarang kita lirik. Entah itu isu ekonomi, politik, agama dan sosial seakan kita menyerah dan mengambil sikap apatis, sehingga tidak memikirkan solusinya. Maka gerakan perubahan dan solusi itu harus dimulai dari kolaborasi para pemuda," ungkapnya.

Mahasiswa Pascasarjana UIN Alauddin Makassar tersebut menegaskan bahwa kita harus membangun gerakan kesadaran terhadap masalah dan berkontribusi serta memberi solusi yang ada, karena keresahan yang akan menumbuhkan gerakan dan aksi nyata. Menurutnya, ada dua pilar organisasi kemahasiswaan terkait bagaimana mengambil peran dan kontribusi nyata.

“Pertama membangun gerakan kesadaran, semua masalah menyelimuti kita hari ini karena kita acuh bahkan tidak memberikan kontribusi ide untuk perubahan karena tidak adanya kesadaran dalam diri kita. Kesadaran menghasilkan kegelisahan, kegelisahan menghasilkan pergerakan. Mencontoh bagaimana Nabi mengawali perjuangan dakwahnya dari keresahannya terhadap masyarakat kota Mekah yang telah hancur moralnya, keresahan itu menghasilkan pergerakan dakwah yang bisa kita rasakan hingga hari ini,” tegasnya.

Selain gerakan kesadaran untuk melakukan gerakan perubahan, juga melakukan gerakan kolaborasi untuk menyelesaikan masalah. Kumpulan pemuda akan mampu menyelesaikan masalah jika adanya kolaborasi antar OKP.

“Kedua gerakan kolaborasi, tentu setiap masalah yang kita hadapi tidak dapat diselesaikan dengan melangkah sendiri. Semua masalah dapat terselesaikan dengan baik dan maksimal ketika berkumpul dan berhimpun kekuatan yang menghasilkan gerakan kolaborasi," pungkasnya.

Reporter: Ahmad Robbani

Iklan

×
Berita Terbaru Update