![]() |
Gambar: Seorang karyawan melakukan penikaman terhadap pimpinan (ss record cctv) |
SIMPULINDONESIA.com_ MALUKU UTARA,- Beredar Video hasil rekaman cctv berdurasi 49 detik di berbagai media sosial menarik perhatian publik. Dalam video tersebut terlihat seorang lelaki berseragam karyawan Menikam pimpinan lantaran tak terima dirinya di berikan sangsi oleh pimpinan. Kamis,(26/06/2025)
Berdasarkan informasi yang dihimpun media SIMPULINDONESIA.com lantaran Emosi LK alias Lika memuncak lalu menikam pimpinannya hingga berkali-kali. Peristiwa ini terjadi pada hari Senin (23/06/2025) yang berlokasi di area KM 15 PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP), Desa Woekop, Kecamatan Weda Tengah, Kabupaten Halmahera Tengah.
Peristiwa nahas itu bermula ketika pelaku yang merupakan karyawan Departemen Elektrik Maintenance PT IWIP tak terima dengan sanksi SP3 yang diterimanya oleh pihak perusahaan.
Sekitar pukul 07.30 WIT pagi, Lika masuk ke ruangan tugas Electrik Smelter W, kemudian duduk dan berkomunikasi dengan Mr. Wen Qiang selaku Manajer Electrical Engineering. Ia memprotes sanksi SP3 yang diberikan kepadanya sebagai bentuk keberatan dan penolakan.
Dalam rekaman CCTV yang beredar, pelaku terlihat beberapa kali melayangkan protes lalu mengambil sebilah pisau yang disembunyikan di pinggul bagian kiri dan terlihat jelas Pelaku kemudian melakukan penikaman terhadap Wen Qiang beberapa kali di bagian perut.
Dalam rekaman cctv juga terlihat Sejumlah karyawan lainnya mencoba melerai, namun pelaku yang sementara memegang pisau mengancam.
Setelah itu, Pelaku kembali melakukan penusukan satu kali terhadap korban kemudian melarikan diri dan menuju ke Ruang Panel Bag Penghapusan Debu 70, lalu kemudian melakukan penikaman kedua terhadap Mr. Zhaq Xiang.
Setelah melakukan penikaman, pelaku melarikan diri ke Ternate. Pada Rabu (25/06/2025) , petugas kepolisian berhasil mengamankan pelaku. Saat ini, pelaku sudah dibawa petugas ke Polres Halmahera Tengah.
Atas insiden tersebut. Pihak perusahaan belum memberikan keterangan secara resmi dan sementara korban saat ini masih menjalani perawatan medis.(*)