-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Hebooh...!! Beredar Video Skandal Tambang Ilegal Laut Tembelok & Keranggan

Rabu, 22 November 2023 | 10.05 WIB | 0 Views Last Updated 2023-11-22T03:12:06Z
SIMPULINDONESIA.com_ BANGKA BARAT,- Masyarakat Kepulauan Bangka Belitung khususnya di wilayah Kabupaten Bangka Barat sempat di hebohkan dengan beredarnya sebuah video tentang skandal tambang ilegal.

Video yang berdurasi 15 detik itu terlihat dengan  jelas  seorang pria yang mengenakan celana pendek dan kaos coklat muda sedang duduk di kursi menghadap sebuah meja.

Diatas  meja tersebut ada sebundel kertas berwarna putih yang diketahui ternyata  Kartu Keluarga (KK) para penambang dan pemilik ponton.

Pemuda yang dimaksud dalam video itu bernama Saman yang di duga sebagai koordinator kegiatan ilegal di wilayah sekitar Laut Tembelok dan Keranggan, Minggu (19/11/2023).

Terlihat Saman tengah menyiapkan Nomor Bendera untuk dibagikan  kepada para penambang yang nantinya di pasang pada ponton-ponton yang bakal beroperasi di laut Keranggan dan Tembelok.

Sementara itu, tepat di sebelah Saman, duduk  seorang pria berkepala plontos mengenakan topi tampak sedang menerima stiker yang diduga sebagai nomor lambung ponton.

Dari info yang didapat bahwa pihak panitia telah menetapkan biaya bendera sebesar Rp 10 juta per ponton.

Terbilang, aksi Saman ini sungguh berani dan nekad. Mengapa tidak ? Karena, sebagaimana diketahui bahwa selama ini di wilayah perairan itu dilarang untuk melakukan kegiatan penambangan pasir timah. 

Artinya, mereka yang melakukkan aktivitas tambang adalah penambangan ilegal dan akan berhadapan dengan hukum.

Diketahui sebelumnya,  mengindikasikan bahwa beberapa orang telah ditetapkan sebagai tersangka terkait aktivitas tambang ilegal di laut Tembelok dan Keranggan.

Skandal  semacam ini bukanlah yang kalinya pertama bagi Saman.  Sebelumnya dirinya  sudah menjadi sosok kontroversial dalam lingkaran tambang ilegal di wilayah Kabupaten Bangka Barat.

Nama Saman sudah mencuat dalam pemberitaan media. Karena dianggap sebagai orang yang akan mengkoordinir aktivitas tambang ilegal di laut Tembelok dan Keranggan.

Kabar tentang tambang ilegal di perairan Tembelok dan Keranggan yang akan mulai beraktivitas Selasa, (21/11/2023), ternyata bukan hisapan jempol belaka.

Dalam laporan-laporan sebelumnya, Saman bahkan berani secara blak-blakan  mendeklarasikan diri sebagai penanggung jawab keamanan dan tempat penampungan pasir timah ilegal di wilayah tersebut.

Dirinya  juga tidak ragu-ragu berkoordinasi dengan pihak terkait, baik di Bangka Barat maupun  juga di luar wilayah Bangka Barat.

Dari beberapa sumber yang berhasil dihimpun SimpulIndonesia.com bahwa Bos Saman tampaknya serius ingin menambang di perairan yang sudah jelas bukan zona tambang.

Ini terpantau mulai dari sosialisasi, penjualan bendera, pembentukan panitia, hingga iming-iming pembagian kompensasi kepada awak media Rp. 5 - 10 juta  per bulan dengan syarat yang telah diatur. 

Kabar ini pun menjadi topik  perbincangan yang hangat di Kota Mentok Kabupaten Bangka Barat.

Kabarnya Bos Saman juga telah menghubungi Aparat Penegak Hukum (APH) sebagai upaya koordinasi untuk memuluskan aktivitas tambang tersebut.

Tak hanya batas itu saja, bahkan Saman pun berani secara terang-terangan  menyatakan akan memberi kompensasi kepada para wartawan sebesar Rp. 5 juta – 10 juta, jika penambangan di laut Tembelok dan Keranggan beraktifitas.

Hal itu sebagaimana ditegaskannya melalui surat tertanggal 20 November 2023 yang ditandatangani oleh dirinya.

Meskipun video ini telah menjadi viral, Saman hingga saat dikonfirmasi awak media  belum memberikan tanggapan atau klarifikasi terkait isu tersebut.

Kasat Polairud Polres Bangka Barat, Iptu Yudi Lasmono, juga belum memberikan tanggapan detil terkait maraknya video ini.

Sementara itu, Kapolsek Mentok, AKP Baskara Githea Erlangga mengaku sempat mendapat pesan singkat via Whatsapp dari Saman yang berisi ajakan untuk bertemu, namun dirinya enggan menggubris.

“Iya, saya tadi siang dapat WA dari yang bersangkutan. Sama sempat ngajak bertemu, tapi tidak saya tanggapi serius,” tutur AKP Baskara.

Baskara menyatakan dengan tegas bahwa dirinya tidak akan mendukung aktivitas yang ilegal.

“Dalam hal ini saya masih  menunggu perintah atasan.Sekira atasan saya mengatakan berantas dan tidak setuju, tidak mungkin saya untuk berpaling menyetujui hal yang ilegal,” ujarnya AKP Baskara. 

Laut Tembelok dan Keranggan, meskipun jelas-jelas tidak termasuk dalam Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) dan menjadi bagian dari Izin Usaha Pertambangan (IUP), terus menjadi sasaran para penambang dan kolektor timah ilegal.

Beberapa penambang dan pemilik ponton di wilayah tersebut sudah ada ditetapkan sebagai tersangka, namun skandal ini membuktikan bahwa masih ada oknum-oknum yang berani mengklaim dan mengkoordinir tambang ilegal di area tersebut.

Dengan adanya video kontroversial Saman ini, masyarakat menuntut tindakan tegas dari pihak berwajib untuk memberantas praktik tambang ilegal yang merugikan lingkungan dan negara.

Keberanian Saman dan kelompoknya dalam mengorganisir kegiatan ilegal ini menunjukkan bahwa penegakan hukum dan pengawasan terhadap tambang ilegal di laut Tembelok dan Keranggan masih jauh dari memadai.

Skandal ini menjadi panggilan keras untuk penguatan penegakan hukum dan penindakan terhadap oknum-oknum yang terlibat dalam praktik ilegal ini.

Masyarakat Bangka Barat dan pihak berwajib perlu bersatu untuk mengakhiri skandal tambang ilegal ini dan melindungi Sumber Daya Alam (SDA) yang berharga. (Aimy).

Sumber : KBO Babel

Iklan

×
Berita Terbaru Update