-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Iklan

Jabatan Pj. Gubernur & Ekonomi Babel Yang Menghitung Hari

Rabu, 15 Maret 2023 | 08.08 WIB | 0 Views Last Updated 2023-03-15T01:08:05Z

 

SimpulIndonesia.com_ Pangkalpinang,- Setelah dipastikan hasil Rapat Pimpinan (Rapim)  DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang mengusulkan 3 calon Pejabat (Pj) Gubernur Babel ke Menteri Dalam Negeri (Mendagri) sudah dianggap final.


Maka, artinya  hanya dalam hitungan hari bahwa  masa jabatan Pj Gubernur Keputusan Bangka Belitung dan sekaligus Direktur Jenderal Minerba ESDM RI, Dr. Ir. Ridwan Djamaluddin, M.Sc akan berakhir.


Ada kegalauan masyarakat Babel di penghujung masa jabatannya. Bisa dibilang, kondisi ekonomi Babel dalam berbagai level juga berpotensi menghitung hari untuk ikut-ikutan turun. 


Demikian ungkap hati sekaligus keluhan dari Hadi S.M Yasir, salah seorang tokoh LSM Amak Babel dan sekaligus Pemerhati Sosial di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.


Menurutnya, sebagai seorang penggiat LSM dan pemerhati sosial, dirinya banyak mendengar keluhan dari berbagai pihak. Salah satunya adalah masyarakat yang sehari-hari bekerja sebagai penambang.


"Saya sebagai seorang penggiat LSM dan pemerhati sosial, saya banyak mendengar keluhan dari berbagai pihak. Salah satunya adalah masyarakat yang sehari-hari bekerja sebagai penambang," ungkap Hadi Amak.




Ia menambahkan, kekhawatiran mereka cukup beralasan, karena ini menyakut masalah  soal periuk nasi. Sementara harga komoditas Timah yang kini terus anjlok di tengah ketidakpastian. Situasi seperti  masih menjadi bayangan utama bagi para penambang.


Disebutkannya bahwa  harus diakui, riuh rendah aksi Ridwan Djamaluddin selaku Pj Gubernur Babel menyidak salah satu gudang Timah di Desa  Belilik Kabupaten Bangka Tengah  bulan lalu adalah  salah menjadi pemicu utama turunnya harga timah.


Gaya Ridwan Djamaluddin yang khas non protokoler tersebut kemudian diorkestrasi oleh kelompok-kelompok pengusung kepentingan dengan meneriakkan slogan “Negara Jangan Kalah dari Mafia Timah.” 


Belakangan dari kejadian itu, lanjut Pria yang memiliki postur tubuh gempal dan murah senyum  ini bahwa muncul kalimat tambahan “Sekaligus Jangan Berteman dengan Mafia”


"Itu bagian dari riuh rendah Bangka Belitung hari ini. Saya pribadi hanya bisa tersenyum geli melihat para bintang panggung yang terang-terangan menggelar orkestra. Sementara semua orang tau apa yang terjadi di belakang panggung. Tapi sudah lah, itu urusan mereka," tutur Hadi Amak seraya sambil geleng-geleng kepalanya.


Diri hanya ingin menyampaikan kekhawatiran soal kondisi ekonomi Babel yang dikhawatirkan ikutan turun, saat Ridwan Djamaluddin turun dari jabatannya.


Dijelaskannya, bukan tanpa alasan bahwa dirinya telah banyak sekali  menerima keluhan tentang kondisi pertimahan di Bangka Belitung yang sekarang  sedang tidak baik-baik saja.


Hal ini telah memperlihatkan dampak domino nya. Mereka yang saat ini bekerja sebagai penambang Timah berada di baris terdepan, mulai terimbas dengan menurunnya harga Timah. 


"Lah kok bisa ya ? Ternyata aksi Ridwan Djamaluddin yang dilanjutkan dengan rencana penertiban dan tata kelola sektor pertimahan ini, langsung direspon oleh para pelaku dengan menghentikan pekerjaannya. Khususnya mereka yang berada dalam rantai bisnis ini," ketus  Hadi Amak Babel.


Lebih lanjut ia mengatakan bahwa rasa was-was mereka untuk bekerja berimbas pada tidak menentunya harga Timah. Sebagian malah menyetop kegiatannya.


Jelas sekali, besar sekalu ada kaitannya. Karena kebanyakan para pemain Timah di Babel, memiliki peran termasuk dalam hal operasi penambangan.


Bukan rahasia lagi bahwa sebagian besar pelaku pertimahan juga memberikan support untuk masyarakat bisa bekerja. Bentuknya macam-macam, mulai dari dana hingga meyakinkan para penambang. 


Bila saja dikaitkan dan diumpamakan  dalam teori ekonomi yakni sebuah pasar.  Dimana  pasar  merupakan tempat menampung dan menyalurkan barang dagangan  sekaligus membentuk nilai harga suatu barang . 


Lalu apa yang akan terjadi kalau saja pasar berhenti operasi ?


Tentu kegalauan para penghasil. Para penambang terus bingung kepada  siapa menjual timah hasil tambang nya. Kalaupun ada pembeli, harganya tak sesuai harapan.


"Kondisi ini yang pelan-pelan mulai terjadi. Ini lah sebagian keluhan yang saya dapatkan dari masyarakat khususnya penambang. Kita di Bangka Belitung saat ini mengetahui, besaran jumlah masyarakat penambang," tutur Hadi Amak Babel.


Jadi, bukan tidak mungkin ini kemudian ikut-ikutan menghitung hari seperti jadwal selesainya masa jabatan Pj. Gubernur Babel Ridwan Djamaluddin yang secara bersamaan akan menyelesaikan tugasnya di Dirjen Minerba. 


Yang disayangkan adalah, lanjutnya, bunyi gong tata kelola ini suaranya baru kedengaran di penghujung pentas jabatannya.


Bagaimana mungkin dalam waktu yang hanya beberapa pekan ini Bangka Belitung kemudian menerima solusi terkait sektor penambangan Timah yang dicita-citakan. 


"Sebagai salah satu dari warga Bangka Belitung, saya masih berharap, bapak Ridwan Djamaluddin tetap bisa memberikan solusinya," kilahnya.


Jangan sampai ini kemudian menjadi catatan buruk ataupun mimpi dipenghujung pengabdiannya sebagai ASN, Dirjen Minerba sekaligus Pj Gubernur Kepulauan Bangka Belitung. 


Disisi lain Hadi Amak Babel menyatakan bagwa opini yang di lontarkan ini sebagai sebuah ungkapan, bahwa masyarakat Babel, khususnya mereka yang sudah terlanjur bergelut dan bergantung dalam sektor penambangan Timah, saat ini sedang dalam kegalauan.


Bisa jadi, di bulan Rahmadhan ini mereka sulit belanja takjil untuk berbuka puasa. Begitu pula tidak dapat  untuk membelikan baju lebaran anak istrinya. Termasuk  susu anaknya, jajan sekolah anaknya  dan lain-lainnya.


"Bila okonomi Babel turun atau hancur, lantas nanti siapa yang beli dagangan penjual takjil? siapa yang beli baju lebaran? Duit dari mana mereka beli susu, pempers, uang jajan koran? Beli paket data untuk bisa baca berita online? Semoga Allah senantiasa melindungi negeri ini, dari orang-orang munafik dan pemimpin yang tak memikirkan rakyatnya," imbuh Hadi Amak Babel menutup pembicaraannya. (Aimy).

Iklan

×
Berita Terbaru Update