KENDARI__SIMPULINDONESIA.COM,— Oknum anggota Brimob berinisial Bripda LRH yang sempat viral soal dugaan paksa kekasihnya berhubungan di Rumah Sakit, kini dikabarkan telah menikah. Selasa (14/10/2025).
Perempuan yang dinikahi Bripda LRH diketahui adalah A (21) merupakan korban yang diduga sempat dipaksa berhubungan badan di Rumah Sakit oleh Bripda LRH.
A diketahui merupakan warga Asal Kota Bau-Bau.
Diketahui mereka dikabarkan telah menikah pada (13/10/2025) di Kelurahan Tolandona, Kecamatan Sangia Wambulu, Kabupaten Buton Tengah.
Kasus ini sempat dilaporkan ke Bidang Profesi dan Pengamanan (Bidpropam) Polda Sulawesi Tenggara oleh keluarga dan korban
Pemberitaan tersebut viral pada bulan Mei 2025 lalu.
Saat dikonfirmasi tim SIMPULINDONESIA.COM, pihak keluarga A membenarkan bahwa A dan Bripda LRH kini telah menikah secara resmi.
"Itu foto nikahnya, kemarin akad nikahnya,”Kata salah satu keluarga A.
Tak hanya itu, keluarga A juga menegaskan bahwa suaminya merupakan Brimob.
“Iya, itu suaminya La Ode Rio Haryo, Brimob Batauga,”Tegasnya.
Menurut keluarga A pernikahan keduanya berlangsung kemarin pada (13/10/25) karena untuk menyelesaikan permasalahan Bripda LRH dengan instansinya.
"Iya dicabut, cuman persyaratannya harus ada buku nikah makanya baru selesai menikah kemarin, mau ke kendari lagi untuk selesaikan masalahnya itu,”Tutupnya.
Diberitakan sebelumnya pada (03/05/2025) lalu, Bripda LRH ditahan di Mako Satuan Brimob Polda Sulawesi Tenggara.
Pada (04/05/2025) lalu Bripda LRH resmi dilaporkan di Bidang Profesi dan Pengamanan (BidPropam) Polda Sulawesi Tenggara oleh W ibu kandung A.
Sebelumnya diberitakan pada (30/04/2025) lalu, menurut keterangan A, awal perkenalan dengan Bripda LRH bermula saat dirinya melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kecamatan Batauga, Kabupaten Buton Selatan, pada November 2023 lalu.
Saat itu, lokasi tugas Bripda LRH berada di wilayah Kabupaten Buton Selatan.
“Awalnya saya kenal dia saat KKN di Batauga, Kami mulai pacaran sejak 5 Desember 2023,” ujar A kepada awak media di Kendari pada Selasa Malam (29/4/2025).
Dirinya mengaku awalnya enggan menerima ajakan Bripda LRH untuk berkencan.
Namun, karena intensitas komunikasi yang terus berlanjut, ia akhirnya luluh dan menjalin hubungan asmara.
Meski berstatus sebagai kekasih, A menyebut hubungan mereka tidak berjalan lancar.
Ia mengaku jarang bertemu, dan lebih sering berkomunikasi lewat telepon.
Pertemuan intens terjadi hanya saat dirinya beberapa kali dirawat di rumah sakit di Baubau.
“Setiap saya masuk rumah sakit, dia datang jenguk, Tapi yang ketiga kalinya, di hari kedua saya dirawat, dia memaksa saya berhubungan badan,” ungkapnya.
Ia menyebut hubungan intim itu terjadi karena paksaan, Ia mengklaim, oknum Brimob itu kerap datang di tengah malam ke rumah sakit dan memaksanya untuk melakukan hubungan badan.
“Saya sempat menolak, tapi dia memaksa dan saya pada hari itu lemas dan sedang di infus, Itu terjadi saat saya di rawat di rumah sakit ,” katanya.
Lebih lanjut, ia mengaku pernah berpura-pura hamil dan Saat itu, Bripda LRH disebut memberikan uang Rp900 ribu untuk membeli obat penggugur kandungan.
“Saya kaget saya pikir dia tidak akan menyuruh saya menggugurkan kandungan harapan saya dia bisa lebih bertanggung jawab dan memperjelas status hubungan kami,”Tegasnya.
Sementara itu, Ibu dari A yang berinisial W juga membenarkan bahwa keduanya sempat digerebek oleh pihak keluarganya di sebuah penginapan di Kota Baubau.
Sebelum penggerebekan terjadi, Bripda LRH sempat menelepon W dan mengakui telah berhubungan badan dengan A.
“Dia telpon saya dan mengaku sudah dua kali melakukan itu dengan anak saya dan LRH bicara kepada saya apapun perbuatan saya terhadap A saya akan bertanggung jawab,” ucapnya.
Usai penggerebekan, pihak keluarga Bripda LRH disebut sempat melakukan pertemuan dengan keluarga A untuk membahas kelanjutan hubungan mereka.
Dalam pertemuan itu, sempat muncul wacana pernikahan sebagai solusi. Namun, hingga kini tidak ada titik temu atau keputusan yang dihasilkan.
“Kami sempat beberapa kali bertemu, tapi semua tanpa hasil. Akhirnya kami mendatangi kantor tempat dia bertugas, namun tetap tidak ada kejelasan, hingga saat ini juga tidak ada kabar dari keluarga oknum brimob,” ungkap ibu korban.
Keluarga A berharap agar pihak berwenang mengambil tindakan tegas terhadap Bripda LRH.
“Harapan kami, lepas saja bajunya, pecat dia,”Pungkasnya.(Fingki).
