Simpulindonesia.com_LUBUKLINGGAU-Sekda Kota Lubuklinggau, H Trisko Defriyansa membuka acara sosialisasi penggunaan Tax Monitoring Device (TMD), di Auditorium Bukit Sulap Lt. 5 Perkantoran Pemkot Lubuklinggau, Kamis (14/9/2023).
Dalam sambutannya, Sekda menyampaikan APBD Kota Lubuklinggau tidak terlalu besar namun ada peningkatan dimana selama ini hanya mengandalkan transfer dari pemerintah pusat.
Walaupun APBD kecil, kenyataannya Kota Lubuklinggau mampu berkembang dengan pesat.
“Yang patut disyukuri Kota Lubuklinggau memiliki figur wali kota yang sangat luar biasa. Ia sangat intens melakukan lobi-lobi serta komunikasi ke pusat dengan harapan Pemkot Lubuklinggau mendapat kucuran dana dari pemerintah pusat,” ungkapnya.
Tax Monitoring Device (TMD) ini harus dimaksimalkan agar PAD Kota Lubuklinggau dapat meningkat.
“Kita butuh sinergi bersama untuk membangun Kota Lubuklinggau. Pajak adalah bagian dari pembangunan daerah apalagi kondisi keuangan daerah sangat terbatas. Jadi optimalisasi dalam penarikan pajak, merupakan solusi yang rasional,” tambahnya.
Sementara dalam laporannya, Kepala Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) Kota Lubuklinggau, H Dian Chandera menyampaikan tujuan kegiatan ini adalah sebagai edukasi terkait sistem penerimaan pajak daerah seperti pajak hotel, hiburan dan parkir.
Sasaran utamanya adalah penambahan alat TMD agar PAD dapat meningkat. Sejauh ini TMD yang terpasang sebanyak 72 unit. TMD diyakini mampu mengurangi kebocoran dalam penarikan pajak dengan menggunakan sistem berbasis elektronik.
Kepala Bank Sumsel Babel Cabang Lubuklinggau, Hidayat mengatakan majunya sebuah kota tak lepas dari dukungan PAD yang memadai. Oleh karena itu, Bank Sumsel Babel siap bersinergi dengan Pemkot dalam upaya meningkatkan PAD tersebut.
Ikut hadir Kepala BPKAD Kota Lubuklinggau, Zulfikar, Kepala Dinas Perikanan, Asron Erwadi, Kepala DLH, H Hendra Gunawan dan Kepala Bappedalitbang, H Emra Endi Kesuma.**(J4D)
